Penjelasan Lengkap Perbedaan Sistem Hisab dan Rukyat dalam Penentuan 1 Ramadan
- VIVA
VIVA Tangerang – Penentuan awal bulan Ramadan adalah hal yang sangat penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Hal ini tidak hanya berhubungan dengan kewajiban berpuasa, tetapi juga dengan ibadah lainnya yang mengikuti bulan suci ini, seperti shalat tarawih dan zakat fitrah. Salah satu aspek yang sering menjadi pembahasan dalam menentukan awal Ramadan adalah perbedaan metode yang digunakan, yaitu sistem hisab dan rukyat. Meskipun keduanya bertujuan untuk menentukan waktu yang tepat untuk memulai puasa, cara kerja, dasar, dan pendekatannya sangat berbeda.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang perbedaan kedua sistem ini dalam penentuan awal Ramadan, serta bagaimana kedua metode ini diterapkan dalam tradisi Islam.
Pengertian Hisab dan Rukyat
1. Hisab
Hisab adalah metode perhitungan matematis atau astronomis yang digunakan untuk menentukan waktu-waktu ibadah, termasuk awal bulan Ramadan. Dalam sistem ini, perhitungan dilakukan berdasarkan posisi bulan dan matahari, serta faktor astronomis lainnya, seperti konjungsi bulan (ihtilam) atau saat bulan baru muncul. Hisab lebih mengandalkan data dan teori matematika untuk menghitung posisi bulan yang mengelilingi bumi, dan berdasarkan perhitungan ini, dapat diprediksi kapan awal bulan Ramadan dimulai.
Pada umumnya, hisab menggunakan data posisi astronomi yang dikumpulkan oleh para ahli falak (astronomi Islam) dan diterapkan dalam kalender yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan sistem ini, umat Islam dapat mengetahui secara pasti kapan bulan Ramadan dimulai, tanpa perlu menunggu pengamatan langsung terhadap bulan baru.