Sejarah dan Kiprah Studio Ghibli dalam Dunia Animasi Jepang

"My Neighbor Totoro" (1988). (Studio Ghibli)
Sumber :
  • ANTARA

Tangerang – Bagi pencinta anime, nama Studio Ghibli tentu sudah tidak asing lagi. Studio legendaris asal Jepang ini dikenal sebagai pencipta berbagai film animasi penuh kehangatan, fantasi, dan keindahan visual yang digambar dengan detail luar biasa. Setiap karyanya, dari My Neighbor Totoro hingga Howl’s Moving Castle, selalu berhasil membawa penonton ke dunia penuh imajinasi.

Ramalan Shio 23 Agustus 2025: Peruntungan Cinta, Karier, dan Keuangan

 

Asal Usul Nama "Ghibli"

 

Keluarga WR Soepratman Klarifikasi Royalti Lagu "Indonesia Raya"

Nama Ghibli diambil dari bahasa Italia yang berarti “angin panas dari Sahara.” Filosofi ini mencerminkan tekad para pendirinya untuk menghadirkan “angin segar” dalam industri animasi Jepang. Hayao Miyazaki, salah satu pendiri, juga terinspirasi dari kecintaannya pada dunia penerbangan, terutama pesawat Caproni Ca.309 Ghibli yang digunakan saat Perang Dunia II.

 

Awal Berdiri dan Film Pertama

Good Boy, Film Horor dari Sudut Pandang Seekor Anjing

 

Studio Ghibli resmi berdiri pada tahun 1985 berkat kolaborasi Hayao Miyazaki, Isao Takahata, dan produser Toshio Suzuki. Sebelum itu, Miyazaki sudah sukses lewat film Nausicaä of the Valley of the Wind (1984) yang kemudian menjadi pijakan lahirnya Ghibli. Film resmi pertama studio ini adalah Castle in the Sky (1986), disusul karya-karya ikonik seperti My Neighbor Totoro (1988), Kiki’s Delivery Service (1989), dan Porco Rosso (1992).

 

Kejayaan Internasional

 

Awalnya, Ghibli cukup selektif dalam mendistribusikan film di luar Jepang karena pengalaman buruk penyuntingan Nausicaä saat dirilis di Amerika Serikat. Namun, sejak menjalin kerja sama dengan Walt Disney Studios pada 1996, film-film Ghibli mulai dipasarkan secara global tanpa ada perubahan isi.

 

Kesuksesan besar datang melalui Princess Mononoke (1997) dan semakin menguat lewat Spirited Away (2001). Film tersebut meraih berbagai penghargaan, termasuk Academy Award sebagai Best Animated Feature tahun 2003. Sejak itu, karya-karya Ghibli seperti Howl’s Moving Castle, Ponyo, dan The Wind Rises makin meneguhkan reputasinya di dunia internasional.

 

Ghibli Museum dan Inovasi Seni

 

Pada tahun 2001, Miyazaki mendirikan Ghibli Museum di Mitaka, Jepang. Tempat ini menjadi destinasi unik bagi penggemar, menampilkan pameran interaktif hingga pemutaran film pendek eksklusif yang hanya bisa dilihat di museum tersebut.

 

Namun, di era modern, Ghibli juga menghadapi tantangan baru. Munculnya teknologi AI generator gambar yang meniru gaya khas Ghibli menuai pro dan kontra. Sebagian melihatnya sebagai bentuk penghormatan, sementara yang lain menganggapnya ancaman bagi orisinalitas seni. Miyazaki sendiri menolak keras penggunaan AI dalam seni, menyebutnya sebagai “penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri.”

 

Warisan Studio Ghibli

 

Lebih dari sekadar studio animasi, Ghibli adalah simbol kreativitas, imajinasi, dan seni bercerita. Dengan karya yang menyentuh hati dan sarat makna, Ghibli telah menginspirasi banyak generasi dan meninggalkan jejak abadi dalam sejarah animasi dunia.

 

Dari awal berdiri hingga menghadapi era teknologi modern, Studio Ghibli tetap menjadi legenda yang tak tergantikan dalam industri animasi Jepang dan internasional.