Ibn Battuta: Sang Penjelajah Abad Ke-14 yang Mengukir Jejak Sejarah dalam Rihla
- VIVA
Perjalanan ke Tanah Suci dan Memulai Petualangan Dunia
Perjalanan pertama Ibn Battuta ke Mekkah untuk menunaikan haji pada tahun 1325 adalah titik awal yang memicu perjalanan lebih besar yang berlangsung selama lebih dari tiga dekade. Setelah menyelesaikan haji, alih-alih kembali ke rumahnya di Maroko, Ibn Battuta memutuskan untuk melanjutkan perjalanan lebih jauh. Ia menjelajahi wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak dikenal, baik di dunia Islam maupun di luar wilayah Muslim.
Ibn Battuta mengunjungi banyak pusat-pusat pembelajaran dan peradaban penting di dunia Islam, termasuk Mesir, Irak, Persia (Iran), India, dan China. Setiap tempat yang ia kunjungi memberikan wawasan baru tentang kekuatan politik dan sosial pada masa itu. Ibn Battuta juga mencatat bagaimana peradaban-peradaban ini berkembang di tengah-tengah kemajuan ilmu pengetahuan, budaya, dan agama yang sangat beragam.
Menelusuri Dunia Islam dan Non-Islam
Salah satu keistimewaan dari Rihla adalah kemampuan Ibn Battuta untuk menghubungkan dunia Islam dengan dunia non-Islam, menunjukkan bagaimana kedua dunia ini berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain pada abad ke-14. Ibn Battuta tidak hanya mengunjungi pusat-pusat penting dunia Islam seperti Baghdad dan Kairo, tetapi juga menjelajahi kawasan-kawasan di luar dunia Muslim, termasuk India, Sri Lanka, Asia Tenggara, dan bahkan China.
Di India, ia bekerja sebagai seorang qadi (hakim) di bawah pemerintahan Sultan Delhi, dan ia menghabiskan waktu yang cukup lama di sana untuk menyaksikan dinamika sosial, politik, dan agama yang berkembang di kawasan tersebut. Ibn Battuta menggambarkan sistem pemerintahan yang sangat terstruktur di India, serta kebiasaan sosial dan budaya masyarakat India yang sangat beragam.
Perjalanannya juga membawanya ke Asia Tenggara, di mana ia mengunjungi wilayah yang sekarang menjadi bagian dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Di sana, ia terkesan dengan keramahtamahan penduduk setempat dan kekayaan budaya yang mereka miliki. Ibn Battuta bahkan mencatat bahwa ia merasa sangat dihargai oleh raja-raja dan pemimpin-pemimpin lokal yang ia temui selama perjalanannya.