Apa Itu Gaslighting? Mengupas Fenomena Mental Health dalam Era Modern

Ilustrasi Depresi.
Sumber :
  • VIVA

VIVA Tangerang – Di dunia yang semakin terhubung melalui media sosial dan interaksi digital, istilah-istilah baru mengenai kesehatan mental dan perilaku manipulatif sering kali muncul. Salah satu istilah yang belakangan ini semakin populer adalah gaslighting. Fenomena ini mengacu pada suatu bentuk manipulasi psikologis yang membuat seseorang meragukan ingatan, persepsi, atau realitas mereka sendiri. Gaslighting dapat terjadi dalam berbagai konteks, baik dalam hubungan pribadi, profesional, maupun dalam interaksi sosial di dunia maya.

Revolusi Tanpa Ribet: 7 Teknologi Kecil yang Diam-diam Mengubah Hidup Kita

Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang apa itu gaslighting, bagaimana fenomena ini berkembang dalam konteks mental health di era modern, dan bagaimana cara mengenali serta menghadapinya.

Apa Itu Gaslighting?

Gaslighting adalah bentuk manipulasi psikologis di mana seseorang mencoba untuk membuat orang lain meragukan kenyataan, persepsi, atau ingatan mereka sendiri. Istilah "gaslighting" berasal dari sebuah drama panggung dan film berjudul Gaslight yang pertama kali diproduksi pada tahun 1938.

Reuni Perak Alumni Darunnajah Angkatan 23: Merayakan 25 Tahun Persahabatan dengan Bahagia

Dalam cerita tersebut, seorang suami dengan sengaja mengubah elemen-elemen kecil di rumah mereka, seperti meredupkan lampu gas, dan kemudian menyangkal bahwa ada yang berubah ketika istrinya mulai bertanya tentang hal itu. Suami ini bertujuan untuk membuat istrinya merasa gila dan meragukan kenyataan yang ada.

Dalam konteks sosial dan hubungan antarpribadi, gaslighting terjadi ketika seseorang, baik itu pasangan, teman, atasan, atau orang lain, secara sistematis merusak keyakinan orang lain tentang kenyataan mereka.

Rutinitas Aneh tapi Efektif: Kebiasaan Nyeleneh Orang Sukses di Dunia

Pelaku gaslighting sering kali menggunakan kebohongan, penyangkalan, atau manipulasi untuk menciptakan kebingungan, ketidakpastian, dan keraguan dalam diri korban. Dengan cara ini, pelaku mengontrol atau memanipulasi orang lain untuk mempertahankan kekuasaan dalam hubungan tersebut.

Halaman Selanjutnya
img_title