Dari 'Baper' hingga 'Receh': Memahami Bahasa Gaul yang Tren di Kalangan Anak Muda

Ilustrasi ngobrol.
Sumber :
  • VIVA

VIVA Tangerang – Bahasa gaul atau slang merupakan bentuk bahasa yang tidak hanya digunakan di kalangan anak muda, tetapi juga menjadi bagian penting dalam budaya populer dan identitas sosial. Setiap generasi memiliki bahasa gaul yang unik, yang sering kali digunakan untuk menunjukkan kedekatan, humor, atau untuk membedakan kelompok sosial mereka dengan yang lain. Di era digital ini, perkembangan bahasa gaul semakin pesat, terutama berkat media sosial dan aplikasi pesan instan yang memungkinkan istilah-istilah baru berkembang dengan cepat.

Urban Legend Terseram di Korea Selatan: Kutukan Hantu Wanita Tanpa Wajah

Di antara sekian banyak istilah gaul yang beredar, beberapa kata dan frasa telah menjadi tren di kalangan anak muda. Kata-kata seperti baper, receh, gabut, curhat, dan lainnya sering kali kita dengar di percakapan sehari-hari. Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang beberapa istilah gaul yang sedang tren di kalangan anak muda, bagaimana mereka berkembang, dan makna dibalik kata-kata tersebut.

1. Baper: Bawa Perasaan

Salah satu istilah gaul yang paling sering digunakan oleh anak muda saat ini adalah baper. Istilah ini merupakan singkatan dari “bawa perasaan,” yang merujuk pada seseorang yang terlalu terbawa perasaan atau emosinya dalam menghadapi suatu situasi. Biasanya, kata ini digunakan untuk menggambarkan reaksi berlebihan terhadap hal-hal yang sebenarnya tidak seberapa penting atau terlalu sensitif.

Kisah Menyeramkan Urban Legend Jepang: Kuchisake-onna, Wanita Bermulut Robek

Contoh penggunaan:

  • “Aduh, jangan baper lah! Itu cuma bercanda.”
  • “Dia kok baper banget ya cuma karena pesan aku dibaca doang.”

Baper sering kali digunakan dalam konteks pertemanan atau hubungan asmara. Misalnya, ketika seseorang merasa kecewa atau tersinggung meski tidak ada niat buruk dari orang lain, istilah ini bisa digunakan untuk meredakan suasana atau sekadar untuk mengingatkan agar tidak terlalu terbawa emosi.

2. Receh: Humor Murahan tapi Menggelikan

6 Tips Anti Stres Menghadapi Ujian Sekolah

Istilah receh berasal dari kata “receh” yang berarti uang logam kecil, yang seringkali dianggap tidak berharga. Namun, dalam konteks bahasa gaul, "receh" merujuk pada humor yang sederhana, kadang-kadang terkesan tidak cerdas, tetapi tetap menggelikan atau lucu.

Humor receh biasanya berbentuk lelucon ringan yang tidak membutuhkan pemikiran mendalam untuk memahaminya. Meski terkadang terdengar klise atau tidak bermutu, lelucon receh justru banyak diminati karena kesederhanaannya yang bisa membuat orang tertawa tanpa beban.

Contoh penggunaan:

  • “Aduh, itu jokesnya receh banget sih, tapi lucu juga.”
  • “Kalau lagi gabut, suka nyari meme receh di internet.”

Memang, humor jenis ini sering kali viral di media sosial, terutama di kalangan anak muda yang gemar berbagi lelucon ringan dan tidak terlalu serius. LeLucon receh ini menjadi bagian dari cara anak muda untuk mengatasi kebosanan atau stress.

3. Gabut: Merasa Tidak Ada Aktivitas

Istilah gabut sering digunakan untuk menggambarkan perasaan kosong atau tidak ada kegiatan. Seseorang yang merasa gabut biasanya tidak memiliki rencana atau tugas penting yang perlu dilakukan, sehingga mereka merasa tidak produktif atau bahkan bingung harus melakukan apa.

Gabut biasanya terkait dengan rasa bosan dan kebingungan dalam mengisi waktu luang. Kata ini juga sering digunakan dalam konteks santai atau bercanda, terutama ketika seseorang merasa tidak ada hal penting yang harus dikerjakan.

Contoh penggunaan:

  • “Lagi gabut banget nih, mau ngapain ya?”
  • “Jangan gabut terus, yuk kita nonton film bareng.”

Kata ini sangat populer di kalangan anak muda yang sering menggunakan istilah ini di media sosial atau dalam percakapan sehari-hari. Fenomena gabut ini juga sering terlihat pada generasi muda yang terbiasa dengan berbagai teknologi dan hiburan digital, namun merasa kekurangan kegiatan nyata yang produktif.

4. Curhat: Mengungkapkan Perasaan

Istilah curhat berasal dari kata “curahan hati,” yang merujuk pada kegiatan seseorang untuk mengungkapkan perasaan atau masalah pribadi kepada orang lain. Curhat sering kali dilakukan untuk mencari dukungan emosional atau sekadar ingin didengarkan. Dalam konteks yang lebih luas, curhat dapat merujuk pada proses berbagi perasaan dengan teman dekat, pasangan, atau keluarga.

Di era digital, curhat tidak lagi terbatas pada percakapan langsung, tetapi juga sering dilakukan melalui pesan teks, media sosial, atau platform berbagi cerita lainnya. Beberapa orang mungkin memilih untuk curhat secara online untuk mendapatkan perhatian atau dukungan dari orang yang lebih banyak, meskipun tidak mengenal mereka secara pribadi.

Contoh penggunaan:

  • “Aku lagi butuh curhat, nih, ada masalah besar di kantor.”
  • “Jangan lupa curhat sama teman kalau kamu lagi down, ya.”

Curhat menjadi cara yang efektif untuk mengurangi stres dan memperkuat hubungan sosial, karena memungkinkan seseorang untuk merasa didengar dan dihargai.

5. Kece: Keren atau Menarik

Istilah kece adalah singkatan dari kata “keren” yang lebih sering digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang sangat menarik, gaya, atau modis. Kata ini biasanya digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tampil gaya, barang yang baru dibeli, atau suatu kejadian yang mengesankan.

Istilah ini banyak digunakan dalam percakapan di kalangan remaja dan anak muda yang menginginkan cara ekspresif dan kekinian dalam menyampaikan pujian atau kekaguman terhadap sesuatu.

Contoh penggunaan:

  • “Wow, baju baru kamu kece banget!”
  • “Akhir-akhir ini dia makin kece aja, ya?”

Kece sering kali dikaitkan dengan penampilan, gaya hidup, atau segala sesuatu yang dianggap “up-to-date” dalam budaya anak muda.

6. Mantul: Mantap Betul

Mantul adalah singkatan dari "mantap betul," yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang luar biasa, keren, atau sangat mengesankan. Istilah ini sangat populer di kalangan anak muda, terutama ketika mereka menemukan sesuatu yang sangat menarik atau memuaskan.

Contoh penggunaan:

  • “Wah, itu keren banget, mantul!”
  • “Nonton filmnya seru banget, mantul!”

Seperti halnya "kece," kata "mantul" digunakan untuk memberi pujian atau menunjukkan kekaguman terhadap sesuatu yang dianggap luar biasa atau sangat bagus.

7. Bucin: Budak Cinta

Istilah bucin adalah singkatan dari "budak cinta," yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang terlalu mengutamakan pasangan mereka, bahkan sampai mengabaikan hal-hal lain dalam hidup mereka. Biasanya, orang yang disebut bucin akan melakukan apa saja untuk pasangan mereka, bahkan jika itu tidak rasional atau berlebihan.

Contoh penggunaan:

  • “Kamu bucin banget sih, selalu ngikutin kemauan dia.”
  • “Jangan jadi bucin, hidupmu bukan hanya tentang dia.”

Bucin biasanya digunakan untuk bercanda atau mengkritik seseorang yang tampak terlalu tergantung pada pasangannya.

8. Emang Gue Pikirin: Tidak Peduli

Istilah emang gue pikirin sering digunakan untuk mengekspresikan sikap acuh tak acuh terhadap sesuatu yang dianggap tidak penting. Ini adalah ungkapan yang biasanya digunakan untuk menunjukkan ketidakpedulian atau sikap tidak ingin terlibat dalam suatu masalah.

Contoh penggunaan:

  • “Dia ngomong apa, emang gue pikirin?”
  • “Emang gue peduli, sih?”

Kata ini menggambarkan sikap santai atau cuek terhadap sesuatu yang tidak menarik perhatian.

Bahasa gaul yang berkembang di kalangan anak muda memiliki ciri khas yang unik dan sering kali berhubungan dengan budaya digital serta gaya hidup sehari-hari. Dari istilah baper yang menggambarkan perasaan terbawa emosi, hingga receh yang merujuk pada humor ringan, setiap kata membawa makna tersendiri yang dapat mencerminkan dinamika sosial anak muda masa kini.

Bahasa gaul ini tidak hanya menjadi alat komunikasi yang menyenangkan, tetapi juga mencerminkan perubahan dalam cara anak muda berinteraksi, berkomunikasi, dan berekspresi. Oleh karena itu, memahami dan mengikuti tren bahasa gaul ini menjadi penting bagi siapa saja yang ingin lebih dekat dengan dunia sosial anak muda di era modern.