Modal dan Peluang Bisnis Les Privat Online & Kursus Skill Digital

Ilustrasi les online
Sumber :
  • Freepik

VIVA Tangerang – Di era digital, kebutuhan akan pendidikan tambahan semakin meningkat. Banyak orang tua ingin anaknya mendapatkan les privat online, sementara kalangan mahasiswa hingga pekerja mencari kursus skill digital seperti desain grafis, coding, public speaking, hingga digital marketing. Kondisi ini membuka peluang bisnis yang sangat menjanjikan dengan modal relatif kecil.

Emas atau Saham? Pilihan Investasi Pemula yang Bisa Bikin Tajir Cepat!

 

Mengapa Les Privat Online & Kursus Digital Menjanjikan?

 

Hidup Tercekik Utang Pinjol? Begini Cara Keluar dari Jeratannya!

Les privat dan kursus online kini semakin populer karena fleksibel, praktis, dan bisa diakses dari mana saja. Orang tua tidak perlu repot mengantar anak ke tempat les, sementara peserta dewasa bisa belajar sambil tetap bekerja.

 

Gaji Freelancer Tidak Tetap? Begini Cara Atur Uang Biar Nggak Bokek di Tengah Bulan!

Selain itu, skill digital semakin dibutuhkan di dunia kerja modern. Perusahaan mencari talenta yang menguasai keterampilan seperti desain grafis, video editing, data analysis, hingga pemasaran digital. Dengan tingginya permintaan ini, bisnis kursus digital bisa berkembang pesat.

 

Estimasi Modal Awal

 

Memulai bisnis les privat online tidak membutuhkan modal besar. Modal utamanya adalah perangkat, koneksi internet, dan kemampuan mengajar. Berikut gambaran modal awal:

 

  • Perangkat kerja: laptop/PC dan headset berkualitas (Rp 7–15 juta)

  • Aplikasi meeting online: Zoom, Google Meet, atau platform LMS (Rp 0–3 juta per tahun)

  • Promosi digital: iklan di media sosial, website sederhana, desain konten (Rp 2–5 juta)

  • Materi pembelajaran: e-book, modul, atau video (Rp 1–3 juta)

 

Total modal awal bisa dimulai dari Rp 10–25 juta, tergantung skala bisnis. Jika ingin lebih hemat, Anda bahkan bisa mulai hanya dengan laptop dan media sosial sebagai sarana promosi.

 

Strategi Sukses Menjalankan Les Privat Online

 

  1. Tentukan Target Pasar
    Apakah Anda ingin fokus pada siswa SD, SMP, SMA, mahasiswa, atau pekerja profesional? Penentuan target pasar akan memudahkan dalam membuat kurikulum.

  2. Bangun Personal Branding
    Gunakan media sosial untuk menunjukkan keahlian. Buat konten edukatif singkat yang bisa menarik calon murid.

  3. Tawarkan Paket Belajar
    Buat paket belajar fleksibel: paket mingguan, bulanan, hingga kelas intensif. Hal ini membantu calon siswa menyesuaikan dengan kebutuhan mereka.

  4. Kolaborasi dengan Pengajar Lain
    Jika bisnis mulai berkembang, rekrut pengajar tambahan agar Anda bisa membuka lebih banyak kelas.

  5. Manfaatkan Platform E-Learning
    Selain Zoom atau Google Meet, pertimbangkan untuk membuat platform khusus agar kursus terlihat lebih profesional.

 

Peluang Besar di Masa Depan

 

Permintaan les privat online dan kursus digital diperkirakan terus meningkat. Generasi muda semakin sadar pentingnya keterampilan tambahan di luar sekolah formal. Begitu juga dengan pekerja yang ingin meningkatkan kompetensi agar lebih kompetitif di dunia kerja.

 

Dengan modal terjangkau, bisnis les privat online bisa memberikan keuntungan berlipat jika dikelola dengan strategi tepat. Apalagi tren belajar digital diyakini akan terus berkembang di masa depan.