Mengelola Emosi Anak di Tengah Tekanan Akademik dan Les yang Padat
- iStock
Strategi Mengelola Emosi Anak di Tengah Rutinitas Padat
-
Baca Juga :Ternyata Salah Sepatu Bisa Memicu Asam Urat
Ciptakan Ruang Aman untuk Anak
Biarkan anak merasa bebas mengekspresikan perasaan tanpa takut dihakimi. Dengarkan keluhannya dengan empati, bukan sekadar memberi nasihat. Atur Prioritas Kegiatan
Tidak semua les atau kursus perlu diikuti. Orang tua perlu menilai kemampuan anak dan memilih kegiatan yang benar-benar sesuai minat dan kebutuhan.-
Ajarkan Teknik Relaksasi Sederhana
Latih anak dengan pernapasan dalam, journaling, atau aktivitas kreatif seperti menggambar. Cara ini membantu anak melepaskan emosi dengan sehat. Libatkan Anak dalam Pengambilan Keputusan
Biarkan anak ikut menentukan jadwal atau jenis kegiatan yang diinginkan. Dengan begitu, anak merasa lebih memiliki kendali terhadap hidupnya.-
Pentingnya Waktu Istirahat dan Bermain
Bermain adalah bagian penting dari perkembangan emosional. Pastikan anak memiliki waktu untuk bersosialisasi, bermain di luar rumah, atau sekadar menikmati hobi. Jadilah Role Model yang Tenang
Anak belajar mengelola emosi dari orang tua. Jika orang tua mudah marah atau panik, anak akan meniru hal tersebut. Tunjukkan sikap tenang saat menghadapi masalah.
Dampak Positif Jika Anak Mampu Mengelola Emosi
Dengan dukungan orang tua, anak akan belajar mengendalikan stres secara lebih sehat. Beberapa dampak positif yang bisa terlihat antara lain:
Anak lebih percaya diri menghadapi tantangan akademik.
Hubungan keluarga lebih harmonis karena komunikasi membaik.
Motivasi belajar meningkat tanpa rasa tertekan.
Kesehatan mental lebih terjaga, sehingga anak tumbuh menjadi pribadi tangguh.