Diet Mediterania yang Diadopsi Messi Bikin Otot Kuat. Ini Penjelasannya!

Ilustrasi Diet Mediterania
Sumber :
  • iStock

Tangerang – Secara umum, pola makan yang diterapkan orang-orang Argentina umumnya melibatkan banyak daging. Akan tetapi, Messi justru menahan diri agar tak mengonsumsi daging dalam jumlah besar di bawah pengawasan ahli gizi asal Italia, Giuliano Poser.

Ingin Hidup Lebih Panjang dan Tetap Bugar? Ini 7 Rahasia Pola Makan Sehat dan Seimbang

"Jumlah daging yang biasanya disantap oleh orang Argentina dan Uruguay sangat banyak hingga sulit untuk dicerna," ujar Poser seperti dilansir Mail Online dari DailyMail.

Asupan daging memang kerap dikaitkan dengan atlet karena daging mengandung banyak protein. Akan tetapi, pola makan yang didominasi oleh banyak daging bisa membuat seseorang mengonsumsi terlalu banyak kolesterol dan lemak.

Wow! Menolak Tua Pria Ini Minum 158 Vitamin Setiap Hari

Oleh karena itu Poser memilih diet Mediterania sebagai pengaturan pola makan yang sesuai untuk Messi. Pola makan ini didominasi oleh lima elemen penting yang menjadi dasar dari pola makan Messi, yaitu air putih, minyak zaitun, gandum utuh, serta sayur dan buah segar. Kacang-kacangan dan biji-bijian juga turut menjadi bagian dari pengaturan pola makan ini.

Diet Mediterania adalah pola makan yang dibuat berdasarkan konsumsi berbagai makanan tradisional dari negara Italia dan Yunani yang dikenal sejak tahun 1960-an.

Mantan Vegan Jadi Karnivora, Makan Daging dan 22 Telur Setiap Hari, Ini Alasannya!

Pola makan ini mengutamakan bahan makanan yang bersumber tumbuhan yang kaya akan karbohidrat kompleks, vitamin, mineral, serta kandungan antioksidan. Berbagai sumber kaya protein dan lemak seperti daging merah, ikan, daging putih (poultry) dan telur juga termasuk dalam pola konsumsi Mediterania, hanya saja dikonsumsi dengan frekuensi yang lebih sedikit.

Diet Mediterania telah diteliti dalam berbagai studi ilmiah. Studi-studi tersebut menemukan bahwa diet Mediterania dapat membawa banyak manfaat menyehatkan, termasuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, menekan risiko kanker, dan memperpanjang harapan hidup.

Halaman Selanjutnya
img_title