Cara Mengajarkan Anak Mengelola Uang Sejak Dini
VIVA Tangerang – Mengajarkan anak tentang uang bukan berarti membuat mereka jadi materialistis. Justru sebaliknya, pendidikan finansial sejak dini membantu anak lebih bijak dalam mengambil keputusan, menghargai usaha, dan memahami nilai kerja keras. Sayangnya, pelajaran ini sering terlupakan—padahal bisa dimulai dari rumah dengan cara yang sederhana dan menyenangkan.
Mengapa Anak Perlu Belajar Mengelola Uang Sejak Dini?
Menurut penelitian dari University of Cambridge, kebiasaan finansial anak sudah mulai terbentuk sejak usia 7 tahun. Artinya, semakin awal orang tua mengenalkan konsep keuangan, semakin besar peluang anak tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab secara finansial.
Prinsip Dasar yang Perlu Ditanamkan
Uang Diperoleh dari Usaha (Bukan Sekadar Diberi)
-
Uang Terbatas dan Perlu Dikelola
Ada Perbedaan Antara Kebutuhan dan Keinginan
-
Menabung itu Penting
Berbagi Itu Mulia
Cara Mengajarkan Anak Mengelola Uang Berdasarkan Usia
Usia 3–6 Tahun: Kenalan dengan Uang
Ajak anak mengenali bentuk dan nilai uang (koin & kertas).
Gunakan permainan pura-pura jual beli.
Ajarkan bahwa untuk membeli sesuatu, kita harus menukar dengan uang.
Usia 7–10 Tahun: Mulai Mengelola Uang Saku
Berikan uang saku mingguan dan bantu buat perencanaan sederhana.
Gunakan celengan transparan agar mereka melihat uangnya tumbuh.
Buat tabel “ingin beli apa” dan bantu susun target menabung.
Usia 11 Tahun ke Atas: Latihan Anggaran
Ajarkan membuat anggaran sederhana: kebutuhan, keinginan, tabungan, donasi.
Ajak anak ikut belanja dan bandingkan harga.
Perkenalkan rekening tabungan anak di bank.
Ide Aktivitas yang Menyenangkan untuk Belajar Finansial
Game Keuangan Keluarga
Misalnya, “Main Toko-Tokoan”, “Simulasi Belanja Bulanan”, atau boardgame edukatif seperti Monopoly Junior.
Buat Tiga Celengan
Labeli: Tabung, Belanja, dan Berbagi. Minta anak memisahkan uangnya sesuai tujuan.
Proyek Usaha Kecil-Kecilan
Ajak anak menjual hasil kreasinya (misal: gambar, kerajinan, atau camilan buatan sendiri). Lalu diskusikan soal modal, untung, dan menabung dari hasil penjualan.
Hal yang Perlu Dihindari
- Memberi uang tanpa penjelasan.
- Langsung membelikan semua keinginan anak.
- Menggunakan uang sebagai alat ancaman atau hukuman.
- Menutupi masalah keuangan secara total—justru bisa dijadikan pembelajaran (dengan bahasa anak-anak).
Penutup
Uang bukan sekadar alat tukar, tapi juga alat belajar yang luar biasa. Anak yang dibiasakan mengelola uang sejak dini akan lebih siap menghadapi tantangan finansial di masa depan. Kunci utamanya adalah melibatkan anak secara aktif dalam kegiatan keuangan sederhana dan menjadikannya sebagai pengalaman seru dan edukatif. Ingat, anak tidak butuh pelajaran rumit—mereka butuh teladan dan kesempatan belajar nyata.