Anak Suka Membantah? Ini Cara Menghadapinya Tanpa Marah

Anak Suka Membantah? Ini Cara Menghadapinya Tanpa Marah
Sumber :

VIVA Tangerang – Saat anak mulai bisa berbicara, orang tua akan menghadapi fase-fase yang cukup menantang—salah satunya ketika anak sering membantah atau melawan perintah. Meski bisa membuat frustasi, perilaku ini sebenarnya adalah bagian alami dari proses tumbuh kembang anak. Mereka mulai menguji batas, mengekspresikan pendapat, dan membentuk identitas diri.

Pentingnya Konsistensi dalam Pola Asuh Anak: Fondasi Utama Disiplin dan Rasa Aman

 

Namun, bukan berarti kita membiarkan perilaku membantah ini berkembang menjadi kebiasaan buruk. Dengan pendekatan yang tepat, orang tua bisa mengubah momen bantahan menjadi kesempatan untuk mendidik dan membangun kedekatan.

Manajemen Emosi Anak: Cara Efektif Mengatasi Tantrum

 


 

Mengapa Anak Suka Membantah?

Bagaimana Menghadapi Anak yang Pemalu dan Sulit Bersosialisasi

 

Beberapa alasan umum mengapa anak membantah:

 

  • Ingin menunjukkan kemandirian

  • Merasa tidak didengarkan atau dihargai

  • Meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya

  • Sedang mengalami emosi yang tidak bisa diungkapkan dengan baik

  • Kurangnya batasan dan konsistensi dari orang tua

 


 

Cara Efektif Menghadapi Anak yang Suka Membantah

 

1. Dengarkan Dulu Sebelum Bereaksi

 

Terkadang anak hanya ingin didengar. Tunjukkan bahwa Anda menghargai pendapat mereka, bahkan jika tidak setuju.

 

“Kamu nggak mau mandi sekarang? Cerita dulu, kenapa?”

 


 

2. Tetap Tenang dan Jangan Terpancing Emosi

 

Membalas dengan marah hanya membuat konflik semakin panas. Tunjukkan bahwa Anda bisa tetap tegas tanpa berteriak.

 


 

3. Gunakan Kalimat Positif dan Asertif

 

Alih-alih berkata “Jangan bantah!” coba gunakan:

 

“Ayah tahu kamu tidak suka, tapi ini waktunya tidur. Besok kamu bisa bermain lagi.”

 


 

4. Berikan Pilihan, Bukan Paksaan

 

Anak merasa lebih punya kendali saat diberi pilihan.

 

“Kamu mau mandi sekarang atau 10 menit lagi?”
“Mau pakai baju merah atau biru ke sekolah?”

 


 

5. Tetapkan Batasan yang Konsisten

 

Jika ada aturan, maka harus ditegakkan. Jangan berubah-ubah hanya karena anak membantah atau menangis.

 


 

6. Ajak Anak Berdiskusi Setelah Emosi Reda

 

Gunakan momen tenang untuk membicarakan apa yang terjadi. Ajak anak merefleksikan perilakunya.

 

“Tadi waktu kamu marah, Mama merasa sedih. Apa kamu juga sedih saat itu?”

 


 

Kapan Bantahan Harus Diwaspadai?

 

Jika anak:

 

  • Membantah disertai perilaku kasar atau merusak

  • Selalu menolak segala instruksi

  • Menjadi semakin sulit diajak kerja sama di rumah maupun sekolah

 

Maka orang tua perlu mengevaluasi dan mungkin berkonsultasi dengan psikolog anak.

 


 

Tips Mencegah Anak Sering Membantah

 

  • Bangun komunikasi dua arah sejak dini

  • Jadilah contoh dalam menyampaikan perbedaan pendapat secara sopan

  • Beri perhatian positif saat anak bersikap kooperatif

  • Gunakan humor untuk mencairkan situasi

  • Jadwalkan waktu khusus untuk ngobrol dan bonding

 


 

Penutup

 

Membantah bukan selalu tanda bahwa anak tidak menghormati orang tua. Kadang, itu adalah sinyal bahwa mereka sedang belajar mengekspresikan diri. Dengan kesabaran, komunikasi yang baik, dan konsistensi, orang tua bisa membimbing anak menjadi pribadi yang kritis, namun tetap menghargai orang lain. Ingat, anak tidak dilahirkan untuk memusuhi orang tua—mereka hanya butuh dipahami.