Amerika Sambut Langkah PKK Musnahkan Senjata di Irak Utara
- ANTARA
Tangerang – Langkah mengejutkan dilakukan kelompok bersenjata Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Irak Utara baru-baru ini. Pada 11 Juli lalu, sebanyak 30 anggota PKK—termasuk 15 perempuan—secara terbuka menyerahkan diri dan menghancurkan senjata mereka dengan membakarnya di depan publik. Aksi ini terjadi di wilayah Sulaymaniyah, Irak, dan menjadi bagian dari proses pelucutan senjata yang semakin mendapat perhatian dunia internasional.
Menanggapi hal ini, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memberikan respons positif. Dalam sebuah konferensi pers pada Kamis (17/7), juru bicara Tammy Bruce menyatakan bahwa pihaknya menyambut baik upaya tersebut. "Kami menganggap PKK sebagai organisasi teroris asing, jadi setiap langkah untuk meletakkan senjata dan mengakhiri kekerasan adalah hal yang kami dukung," ujarnya.
Langkah PKK yang membakar senjata mereka juga terekam dalam sebuah video yang kini tersebar luas. Video tersebut menunjukkan pembakaran dilakukan secara terbuka, sebagai bukti bahwa kelompok ini serius dalam mengurangi ancaman kekerasan bersenjata di wilayah tersebut. Bruce menambahkan, “Mereka ingin publik menyaksikan langsung, bahwa mereka benar-benar menyerahkan senjata mereka.”
PKK sendiri telah lama dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, dan tentu saja oleh pemerintah Turki. Sejak beberapa dekade terakhir, kelompok ini terlibat dalam konflik bersenjata dengan pemerintah Turki, yang mengakibatkan ribuan korban jiwa di kedua belah pihak.
Namun, dinamika dalam tubuh PKK berubah dalam beberapa bulan terakhir. Pada Februari lalu, pemimpin PKK yang kini sedang dipenjara, Abdullah Ocalan, menyerukan penghentian serangan dan kekerasan. Seruan ini diikuti oleh keputusan besar dalam kongres organisasi yang digelar pada Mei 2025, di mana PKK secara resmi mengumumkan pembubaran kelompok tersebut.
Langkah ini dinilai sebagai titik balik dalam sejarah panjang konflik antara PKK dan Turki, sekaligus menjadi peluang bagi terciptanya stabilitas di kawasan tersebut. Para pengamat menilai, pelucutan senjata oleh PKK merupakan langkah strategis dalam meredakan ketegangan politik dan sosial, terutama di wilayah Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG) di Irak.
Amerika Serikat, sebagai salah satu negara yang paling vokal dalam upaya melawan terorisme global, berharap agar inisiatif ini menjadi contoh bagi kelompok bersenjata lainnya untuk memilih jalur damai.
Dengan adanya dukungan internasional dan langkah nyata di lapangan, masa depan kawasan tersebut diharapkan bisa lebih damai. Aksi pelucutan senjata oleh PKK ini bukan hanya menjadi simbol penurunan tensi konflik, tapi juga sinyal bahwa perdamaian mungkin saja tercapai melalui niat baik dan komitmen bersama.