Menlu Inggris Kecam Israel atas Penembakan Warga Gaza, Desak Akuntabilitas Internasional

Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy. ANTARA
Sumber :
  • ANTARA

Tangerang – Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, pada Sabtu (2/8), mengecam keras tindakan militer Israel yang menembaki warga sipil Palestina saat mereka mengantre bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza. Ia menyebut aksi tersebut sebagai “mengerikan” dan “penuh kekejaman,” serta menyerukan agar Israel dipertanggungjawabkan di tingkat global.

Hamas Tegaskan Tak Akan Letakkan Senjata Sebelum Palestina Merdeka

Dalam wawancaranya bersama The Guardian, Lammy menyampaikan kekhawatirannya terhadap kondisi kemanusiaan yang memburuk di Gaza. Ia mendesak perlunya langkah nyata untuk menghentikan kekerasan dan mendukung upaya gencatan senjata segera.

“Situasi di lapangan sangat memprihatinkan—baik bagi warga sipil maupun para sandera yang masih ditahan di Gaza,” ujarnya. Ia juga menegaskan bahwa dunia tidak bisa tinggal diam dan harus segera bertindak untuk menghentikan penderitaan.

Ribuan Warga Australia Penuhi Sydney Harbour Bridge Dukung Palestina dan Desak Gencatan Senjata di Gaza

Menjelang pertimbangan pemerintah Inggris untuk secara resmi mengakui kemerdekaan Palestina, Lammy menyatakan bahwa keputusan tersebut adalah langkah strategis yang hanya bisa dilakukan satu kali, dan harus penuh pertimbangan.

Lammy juga menyatakan komitmennya untuk mengunjungi Gaza apabila situasi memungkinkan. Ketika ditanya apakah ia bersedia datang langsung ke lokasi konflik, ia menjawab, “Tentu, 100 persen.”

AS Tuding India Jadi Pendukung Tak Langsung Perang Rusia-Ukraina

Menanggapi dampak emosional dari perang Gaza-Israel, Lammy mengaku sering merasa frustasi dan sangat sedih, meskipun ia tidak menangis. Ia mengenang kesedihannya sebagai rasa duka yang serupa saat kehilangan ibunya.

Sejak 7 Oktober 2023, serangan militer Israel ke Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 60.000 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak. Serangan udara tanpa henti, blokade total, dan akses bantuan yang minim telah menyebabkan krisis kemanusiaan besar, termasuk kelaparan massal dan runtuhnya sistem kesehatan.

Halaman Selanjutnya
img_title