Pemerintah Gaza Sebut Sebagian Besar Truk Bantuan Kemanusiaan Dijarah

Ilustrasi truk bantuan pangan di Gaza. (ANTARA)
Sumber :
  • ANTARA

Tangerang – Pemerintah Palestina di Gaza menyampaikan bahwa sebagian besar dari 36 truk bantuan yang diizinkan masuk pada Jumat (2/8) telah dijarah. Menurut mereka, insiden ini terjadi di tengah situasi keamanan yang sengaja dibiarkan kacau oleh militer Israel.

14 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Terbaru Israel di Gaza

Dalam pernyataan resmi yang disampaikan pada Sabtu (3/8), Kantor Media Pemerintah Gaza menuding Israel menjalankan strategi yang disebut sebagai “kebijakan kekacauan dan kelaparan”. Mereka menilai tindakan ini sebagai bagian dari upaya sistematis untuk memperparah penderitaan warga Gaza dan menghancurkan stabilitas distribusi bantuan.

Menurut pihak Palestina, penjarahan terhadap truk bantuan bukan sekadar insiden acak, melainkan diduga menjadi bagian dari strategi yang disengaja agar warga sipil makin sulit mengakses makanan dan kebutuhan dasar lainnya. Serangkaian gangguan keamanan di sekitar titik distribusi dinilai menciptakan ketidakstabilan yang membuka peluang terjadinya penjarahan.

Aksi Damai Bela Palestina di Monas Berjalan Lancar, Polisi Terapkan Pendekatan Humanis

Kondisi ini kian mengkhawatirkan seiring peringatan dari Program Pangan Dunia (WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dalam laporan terbarunya, WFP menyatakan bahwa sekitar sepertiga penduduk Gaza telah kehilangan akses makanan selama beberapa hari berturut-turut.

WFP juga mengungkapkan bahwa satu dari empat warga Gaza kini hidup dalam kondisi serupa kelaparan. Tak hanya itu, sekitar 100.000 perempuan dan anak-anak mengalami kekurangan gizi akut, memperlihatkan betapa parahnya krisis kemanusiaan yang berlangsung.

Gunung Krasheninnikov Meletus Setelah 600 Tahun, Ini Fakta Mengejutkannya!

Situasi ini diperburuk oleh blokade penuh Israel yang telah berlangsung selama 18 tahun. Sejak awal Maret 2025, seluruh akses perbatasan ditutup, menghalangi masuknya pasokan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan. Padahal, menurut pejabat Palestina, setidaknya 600 truk bantuan diperlukan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 2,4 juta jiwa yang tinggal di Gaza.

Sejak 7 Oktober 2023, agresi militer Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 60.300 warga Palestina, mayoritas dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. Serangan tanpa henti tersebut juga melumpuhkan hampir seluruh infrastruktur sipil dan memperparah krisis pangan yang sedang berlangsung.

Halaman Selanjutnya
img_title