PBB Peringatkan Dampak Negatif Perang Dagang: Tak Ada Pemenang, Semua Pihak Terdampak

Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sumber :
  • VIVA

VIVA Tangerang – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, memberikan peringatan keras terkait dampak buruk yang ditimbulkan oleh kebijakan perang dagang yang digagas oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Dalam pernyataan yang disampaikan pada Selasa, 8 April 2025, Guterres menekankan bahwa situasi ini tidak hanya merugikan negara-negara yang terlibat, tetapi juga menciptakan ketidakstabilan ekonomi global.

Ribuan Prajurit Israel Desak Akhiri Perang di Gaza

Menurut Guterres, perang dagang yang melibatkan penerapan tarif tinggi antarnegara tidak akan menguntungkan siapa pun. Ia menegaskan bahwa kebijakan semacam ini berisiko menyebabkan kerugian yang lebih besar bagi semua pihak yang terlibat, tanpa ada pemenang yang jelas.

"Perang dagang sangat negatif, dan tidak ada pemenang dalam situasi seperti ini. Semua pihak yang terlibat cenderung akan kalah, meskipun masing-masing negara mencoba untuk mempertahankan kepentingannya," ujar Guterres dalam kesempatan itu.

Prancis Bakal Segera Akui Palestina Sebagai Sebuah Negara

Kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump sebelumnya menimbulkan ketegangan dengan banyak negara mitra dagang Amerika Serikat. Sebagai contoh, pekan lalu, Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif yang secara langsung memberlakukan tarif tambahan terhadap beberapa negara besar, termasuk China, Jepang, dan Korea Selatan. Negara-negara ini dikenakan tarif yang cukup tinggi, yakni China (34 persen), Jepang (24 persen), dan Korea Selatan (25 persen).

Selain itu, Trump juga menandatangani perintah eksekutif yang memberlakukan tarif sebesar 25 persen terhadap produk impor seperti mobil, truk ringan, dan suku cadang buatan luar negeri. Kebijakan tersebut diambil dengan alasan untuk melindungi "keamanan nasional" Amerika Serikat, meskipun banyak pihak yang mengkritik langkah ini sebagai keputusan yang justru memperburuk hubungan dagang global.

Cendekiawan Muslim Internasional Keluarkan 10 Fatwa Jihad Bela Gaza

Guterres, yang selama ini dikenal sebagai pendukung kerja sama internasional, mengingatkan bahwa kebijakan seperti ini hanya akan menciptakan ketegangan lebih lanjut dan mengganggu arus perdagangan internasional yang sudah berjalan selama ini. Menurutnya, alih-alih memperbaiki perekonomian, perang dagang malah akan memicu instabilitas ekonomi, meningkatkan ketidakpastian pasar, dan berpotensi merugikan konsumen di seluruh dunia.

Pernyataan Guterres ini semakin menegaskan keprihatinan banyak pihak terhadap eskalasi perang dagang yang kian meruncing, yang dapat mempengaruhi perekonomian global secara keseluruhan. Seiring dengan kebijakan proteksionis yang semakin meningkat, para ekonom dan pengamat internasional pun mulai memperingatkan bahwa langkah-langkah seperti ini hanya akan memperburuk kondisi ekonomi global yang sudah rapuh. (Antara)