Gaza Tenang Sejenak, Trump Umumkan Penghentian Sementara Serangan Israel Demi Kesepakatan Damai
- VIVA
Sebelumnya, pada Jumat (3 Oktober), Trump memberikan tenggat waktu kepada Hamas hingga Minggu (5 Oktober) pukul 18.00 EDT atau Senin (6 Oktober) pukul 05.00 WIB untuk menerima Rencana Perdamaian 20 Poin. Ia memperingatkan bahwa jika tenggat itu diabaikan, “neraka yang belum pernah dirasakan siapa pun sebelumnya akan dibuka untuk Hamas.”
Sebagai respons, Hamas menyatakan kesediaannya untuk menerima usulan tersebut secara umum dan siap mengikuti pembicaraan mediasi internasional, langkah yang disambut positif oleh banyak negara dan organisasi dunia. Komunitas internasional menilai ini sebagai peluang penting untuk mengakhiri konflik dan meringankan penderitaan warga sipil Gaza.
Rencana damai yang diusulkan Trump berisi 20 poin utama, di antaranya penghentian operasi militer Israel, pembebasan sandera oleh Hamas dalam 72 jam setelah kesepakatan diterima, dan penarikan pasukan Israel secara bertahap. Sebagai imbalan, Israel akan membebaskan 250 tahanan seumur hidup dan 1.700 warga Gaza yang ditahan sejak konflik pecah pada 7 Oktober 2023.
Selain itu, anggota Hamas yang menyerahkan senjata dan berkomitmen untuk hidup damai akan mendapatkan amnesti. Mereka yang memilih meninggalkan Gaza akan diberi akses aman ke negara-negara yang bersedia menerima mereka. Rencana ini juga mencakup demiliterisasi penuh Gaza serta pengawasan internasional atas rekonstruksi dan tata kelola wilayah pascaperdamaian.
Langkah penghentian sementara serangan ini dianggap sebagai titik balik penting dalam upaya perdamaian Timur Tengah, di mana peran diplomatik Amerika Serikat dan Mesir kembali menjadi kunci dalam menjaga stabilitas regional.