Israel Tolak Usulan Gencatan Senjata 5 Tahun dari Hamas, Perang Gaza Terus Berlanjut

VIVA Tangerang – Ketegangan di Jalur Gaza kembali meningkat setelah Pemerintah Israel secara resmi menolak usulan gencatan senjata lima tahun yang diajukan oleh Hamas. Proposal tersebut sebelumnya disampaikan melalui para mediator di Doha dan Kairo, dan mencakup pertukaran sandera, penarikan pasukan Israel, serta pencabutan blokade atas Gaza.

Menurut laporan dari stasiun penyiaran Kan, Hamas mengusulkan kesepakatan damai yang cukup ambisius, termasuk pertukaran seluruh sandera Israel secara satu kali dengan tahanan Palestina, tanpa menyebutkan jumlah pastinya. Namun, Israel menolak proposal tersebut dan tidak bersedia memenuhi sejumlah tuntutan kunci dari kelompok perlawanan Palestina tersebut.

Isi Usulan Gencatan Senjata Hamas

Berdasarkan sumber dari media Israel, berikut adalah poin-poin utama dalam usulan gencatan senjata Hamas:

• Baca Juga :

  Biadab, Militer Israel dan AS Ingin Kontrol Penuh Bantuan ke Gaza Palestina

  Gencatan senjata selama lima tahun penuh di seluruh wilayah Jalur Gaza.

• Pertukaran seluruh sandera Israel dengan tahanan Palestina dalam satu tahap.

• Baca Juga :

  PBB: Gaza Hadapi Krisis Kemanusiaan Terburuk dalam Sejarah Akibat Blokade Israel Selama 51 Hari

  Penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.

• Pencabutan blokade yang telah lama diberlakukan atas wilayah Gaza.

• Pembentukan komite lokal untuk memerintah Gaza, meskipun identitas para anggotanya belum dijelaskan secara rinci.

Namun demikian, Hamas menolak membahas isu pelucutan senjata, yang menjadi salah satu syarat penting dalam perspektif Israel untuk menciptakan stabilitas jangka panjang.

Latar Belakang Konflik

Halaman Selanjutnya

Konflik antara Israel dan Hamas kembali memanas sejak gencatan senjata terakhir yang berakhir pada 1 Maret 2025. Pemerintah Israel melanjutkan serangan militer ke Jalur Gaza sejak 18 Maret, dengan alasan bahwa Hamas menolak rencana yang digagas oleh Amerika Serikat untuk memperpanjang masa damai.