Inggris Desak Militer AS Tahan Diri Terkait Potensi Serangan ke Iran

Kapal Induk Nuklir USS Nimitz
Sumber :

Peringatan ini menempatkan Perdana Menteri Starmer dalam posisi diplomatik yang cukup sensitif. Di satu sisi, Inggris merupakan sekutu utama Amerika Serikat, namun di sisi lain, keterlibatan langsung dalam aksi militer tanpa dasar hukum yang kuat berisiko mencederai reputasi dan legitimasi hukum Inggris di mata dunia internasional.

Seruan Internasional untuk Deeskalasi

Iran Gempur Israel dengan Serangan Balasan Besar-Besaran: Rudal dan Drone Serang Sejumlah Target Strategis

Seruan Inggris ini sejalan dengan banyak negara lain yang juga menyuarakan pentingnya penyelesaian konflik melalui jalur diplomasi, bukan kekuatan militer. Iran sendiri telah menanggapi laporan rencana serangan AS dengan memperingatkan bahwa setiap agresi militer akan dibalas dengan keras dan bisa memicu perang skala luas di kawasan Teluk.

Komunitas internasional kini menyoroti dengan tajam langkah-langkah lanjutan yang akan diambil oleh AS dan sekutunya, termasuk Inggris. Sejumlah pengamat menyebut bahwa krisis ini bisa menjadi salah satu titik balik geopolitik di kawasan Timur Tengah jika tidak ditangani dengan bijak dan hati-hati.

Inggris Pilih Jalan Diplomasi di Tengah Ancaman Perang

Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara Dikosongkan Paksa oleh Israel

Dalam situasi global yang penuh ketegangan ini, Inggris menegaskan posisinya untuk tidak terburu-buru mengambil sikap konfrontatif. Dengan menyerukan tindakan yang hati-hati dan berdasarkan hukum internasional, Perdana Menteri Keir Starmer menunjukkan pendekatan diplomatik yang menyeimbangkan hubungan aliansi dengan AS dan komitmen terhadap prinsip-prinsip hukum dan stabilitas global. (Antara)