China Peringatkan AS Jika Nekat Bantu Israel Serang Iran
VIVA Tangerang – Ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah terus meningkat, menyusul adanya kemungkinan keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik bersenjata antara Israel dan Iran. Pemerintah China secara tegas menyatakan penolakannya terhadap rencana agresi militer AS terhadap Iran, seraya menyerukan semua pihak untuk menghindari penggunaan kekuatan dan memprioritaskan dialog damai.
Dalam konferensi pers yang digelar di Beijing pada Kamis (19 Juni 2025), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menegaskan bahwa China menentang keras segala bentuk pelanggaran terhadap prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serta segala tindakan yang mengancam kedaulatan, keamanan, dan integritas teritorial negara lain.
"China menolak segala bentuk penggunaan atau ancaman penggunaan kekuatan dalam hubungan internasional," ujar Guo dengan nada serius, merespons meningkatnya kemungkinan intervensi militer AS di Iran, seperti dilansir Antara, Sabtu 21 Juni 2025.
Trump Belum Ambil Keputusan Final, Namun Sudah Siapkan Skema Serangan
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dilaporkan telah menyampaikan kepada pejabat tinggi AS bahwa ia menyetujui rencana penyerangan terhadap Iran. Namun demikian, hingga saat ini belum ada perintah final pelaksanaan dari Gedung Putih.
Dalam komentarnya kepada media, Trump menyatakan bahwa dirinya belum memutuskan apakah AS akan terlibat langsung dalam agresi militer Israel terhadap Iran. Ia menyebut, “Saya mungkin melakukannya. Saya mungkin tidak melakukannya,” sembari menambahkan bahwa keputusan akhir akan mempertimbangkan langkah Iran terkait program nuklirnya.
Menurut laporan The Wall Street Journal, target utama dari potensi serangan AS adalah fasilitas nuklir Fordow, yakni sebuah instalasi pengayaan uranium milik Iran yang dibangun jauh di bawah pegunungan dan dikenal sebagai salah satu situs nuklir paling terlindungi di dunia.