Pembukaan Sekolah Rakyat di Tangerang Selatan Ditunda, Ini Penyebabnya
- ANTARA
Tangerang – Rencana pengoperasian Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 33 Kota Tangerang Selatan, yang berlokasi di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK), Jalan Kencana I No. 20, Kelurahan Jelupang, Serpong Utara, resmi ditunda. Jadwal pembukaan awalnya direncanakan berlangsung pada Rabu ini, namun batal karena proses renovasi gedung belum selesai.
Penundaan ini dikonfirmasi oleh Plt. Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten, Dicky Hardiana, yang menyebut bahwa pekerjaan renovasi masih ditangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Betul, operasionalnya ditunda karena renovasi belum rampung. Kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari Kementerian Sosial,” ujar Dicky dikutip dari ANTARA, Rabu (30/7).
Renovasi Masih Berlangsung, Belum Ada Kepastian Operasional
Menurut Dicky, hampir semua bangunan SRMA tahap pertama di berbagai daerah saat ini masih dalam tahap renovasi oleh Kementerian PUPR. Koordinasi antara instansi masih terus berjalan, dan belum ada tanggal pasti kapan Sekolah Rakyat akan dibuka secara resmi.
“Targetnya sih awal Agustus selesai, tapi kami masih menunggu kesiapan dari Kemensos yang menangani skala nasional,” lanjutnya.
Pemprov Banten Siap Jalankan Program, Siswa Sudah Terdata
Meski renovasi belum rampung, Pemerintah Provinsi Banten menyatakan kesiapan penuh untuk menjalankan program pendidikan gratis ini. Para calon siswa sudah melalui proses verifikasi dan siap mengikuti pembelajaran saat sekolah dibuka.
“Calon siswa sudah diterima. Saat ini mereka masih menunggu panggilan untuk masuk ke asrama,” ungkap Dicky.
Total ada 150 siswa yang sudah terdaftar di SRMA 33 Tangsel, dengan sebaran sebagai berikut:
26 siswa dari Kabupaten Pandeglang
19 siswa dari Kabupaten Serang
33 siswa dari Kabupaten Tangerang
20 siswa dari Kota Cilegon
19 siswa dari Kota Tangerang
19 siswa dari Kota Tangerang Selatan
Progres Renovasi Capai 80 Persen
Pantauan langsung di lokasi menunjukkan bahwa renovasi gedung masih terus berlangsung. Empat bangunan yang disiapkan untuk keperluan pendidikan, masing-masing terdiri dari tiga lantai dan sekitar 24 kamar per bangunan, kini sudah mencapai sekitar 80 persen progres pengerjaan.
Para pekerja konstruksi tampak masih menyelesaikan berbagai detail bangunan agar siap digunakan dalam waktu dekat.