Dinkes Kota Tangerang Imbau Orang Tua Dukung Bulan Imunisasi Anak Sekolah 2025
- tangerangkota.go.id
Tangerang – Pemerintah Kota (Pemkot Tangerang) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) sedang menggelar program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) 2025. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kekebalan tubuh anak sekaligus mencegah penyebaran penyakit berbahaya sejak dini.
Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni, menjelaskan bahwa salah satu imunisasi penting dalam program BIAS adalah Measles-Rubella (MR) atau vaksin campak-rubella. Menurutnya, imunisasi MR merupakan cara paling efektif mencegah penularan campak yang hingga kini masih menjadi ancaman kesehatan anak.
“Kami mengajak para orang tua untuk memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal. Selain MR, melalui BIAS juga diberikan vaksin HPV khusus bagi siswi perempuan, sebagai langkah pencegahan kanker serviks sejak dini,” terang Dini, Rabu (20/8/25).
Pentingnya Pencegahan Campak dan HPV
Campak biasanya memiliki masa inkubasi 7–14 hari sebelum menimbulkan gejala seperti demam tinggi, batuk, pilek, hingga mata merah berair. Tanda khas berupa bercak putih kecil di dalam mulut (bercak koplik) biasanya muncul sebelum timbul ruam kemerahan yang menyebar ke seluruh tubuh. Penyakit ini sangat mudah menular, bahkan sejak empat hari sebelum hingga empat hari setelah ruam muncul.
Selain imunisasi, Dini juga mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), mulai dari menutup mulut saat batuk, memakai masker saat sakit, hingga menjaga kebersihan tangan.
Harapan Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Melalui dukungan orang tua, sekolah, dan masyarakat, Pemkot Tangerang menargetkan cakupan imunisasi MR dan HPV dapat terus meningkat. Dengan begitu, akan terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity) yang mampu melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya sekaligus mendukung tumbuh kembang mereka secara sehat dan cerdas.
“Harapan kami, dengan kerja sama semua pihak, anak-anak di Kota Tangerang dapat tumbuh sehat, terlindungi dari penyakit, dan siap menjadi generasi masa depan yang lebih kuat,” tutup Dini.
