Pemkot Tangsel Targetkan 386 Bedah Rumah Tak Layak Huni pada 2025

Program bedah rumah Tangsel 2025
Sumber :
  • tangerangselatankota.go.id

VIVA Tangerang – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimta) menargetkan membedah 386 unit rumah tidak layak huni (RTLH) sepanjang tahun 2025.

Peluang Bisnis Online Terbaik Tahun 2025, Cocok untuk Pemula

Kepala Dinas Perkimta Tangsel, Aries Kurniawan, menjelaskan bahwa program ini terdiri dari 369 unit rumah melalui APBD murni 2025 serta tambahan 17 unit dari APBD perubahan.

“Program bedah rumah ini berjalan dalam tiga tahap. Tahap pertama sebanyak 200 unit sudah selesai sepenuhnya, tahap kedua 169 unit rampung dan dalam proses serah terima (PHO), sedangkan tahap ketiga berjumlah 17 unit masih menunggu pencairan anggaran perubahan,” kata Aries, Jumat (29/8/2025).

Cara Nonton Film Gereja Setan, Bukan di LK21, Rebahin dan IDLIX

Menurutnya, lokasi penerima bantuan diprioritaskan berdasarkan tingkat kebutuhan warga di tiap wilayah. Seluruh kecamatan dan kelurahan di Tangsel mendapat perhatian agar bantuan tepat sasaran.

Aries menegaskan, seluruh pembiayaan program bedah rumah Tangsel 2025 berasal dari APBD Kota Tangsel yang bersumber dari pajak daerah, tanpa campur tangan pemerintah pusat maupun CSR swasta.

Cara Nonton Film Pencarian Terakhir, Bukan di LK21, Rebahin dan IDLIX

Meski begitu, tantangan utama yang dihadapi adalah tingginya jumlah pemohon. Saat ini, tercatat ada lebih dari 1.500 warga Tangsel yang mengajukan permohonan bedah rumah, sementara anggaran masih terbatas.

“Dari sisi teknis, tidak ada kendala. Namun, jumlah rumah yang bisa dibedah masih terbatas dibandingkan banyaknya permohonan,” jelasnya.

Aries juga mengimbau masyarakat yang ingin mengajukan bantuan agar mengikuti prosedur resmi melalui RT/RW, Musrenbang, pokok pikiran anggota DPRD, atau langsung ke Dinas Perkimta.

Ke depan, Perkimta berharap pagu anggaran per-unit dapat disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Hal ini karena sejumlah komponen penting seperti septic tank, jet pump, instalasi listrik baru, hingga akses pintu belakang masih sering belum terakomodir dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).

“Harapan kami, anggaran per-unit bisa lebih realistis agar pembangunan rumah benar-benar layak huni sesuai kebutuhan warga,” tutupnya.