Tidak Semua Anak Harus Jadi Pemimpin: Merayakan Anak yang Bahagia Jadi Pengikut

Ilustrasi Parenting
Sumber :
  • VIVA

Tangerang – Dalam budaya yang kerap memuja kepemimpinan, banyak orang tua merasa terdorong untuk membentuk anak mereka menjadi pemimpin sejak dini. Seminar, buku parenting, hingga kegiatan ekstrakurikuler sering kali menekankan pentingnya skill leadership. Namun, penting untuk diingat: tidak semua anak harus menjadi pemimpin. Ada anak-anak yang justru tumbuh bahagia dan berkembang maksimal saat mereka menjadi pengikut yang baik, dan itu sama berharganya.

Mengapa Tekanan Menjadi Pemimpin Bisa Berbahaya?

Toxic Positivity dalam Parenting: Ketika Terlalu Optimis Justru Merusak Emosi Anak

Memaksakan anak untuk menjadi pemimpin bisa menyebabkan stres, rasa tidak cukup, dan bahkan gangguan kepercayaan diri. Tidak semua anak memiliki karakter dominan, vokal, atau suka tampil di depan umum. Beberapa anak lebih senang bekerja di balik layar, mendukung tim, atau menjalankan peran yang tidak mencolok.

Anak yang terlalu dipaksa menjadi pemimpin bisa mengalami:

Pengikut yang Baik Itu Penting

Sebuah tim yang solid tak hanya terdiri dari pemimpin hebat, tapi juga anggota tim yang loyal, tangguh, dan penuh inisiatif. Pengikut yang baik bukan berarti pasif. Mereka tetap berpikir kritis, mampu berkolaborasi, dan memiliki empati tinggi. Tanpa mereka, tidak ada tim yang bisa berfungsi secara optimal.

Halaman Selanjutnya
img_title