Ternyata Ini Perbedaan Gen Z dan Milenial Saat Belanja
- VIVA
laporan Shopney, ada 80% konsumen gen Z yang menggunakan Instagram dan media sosial lainnya untuk melakukan pencarian produk. Tidak hanya itu, 97% konsumen gen Z bahkan menggunakan media sosial untuk mendapatkan inspirasi produk belanja yang mereka butuhkan.
Tidak hanya itu, gen Z juga senang menjadi co-creator dari konten suatu brand dan bukan hanya menjadi konsumen belaka. Itu artinya mereka suka menjadi kolaborator dan mitra.
Hal ini bisa sangat bermanfaat untuk brand karena gen Z membantu membangun brand tersebut di samping tujuan mereka sendiri, bukan sebaliknya. Upaya tersebut terwujud lewat kebiasaan gen Z yang suka berbagi pendapat, review produk, saran, dan bagaimana mereka menyukai produk atau layanan yang disesuaikan dengan preferensi mereka.
Gen Z pembeli impulsif
saat berbelanja menggunakan ponsel, 56% dari semua konsumen yang disurvei mengatakan bahwa mereka akan melakukan pembelian dalam satu hari setelah berhasil menemukan suatu barang. Namun ternyata ada 74% milenial yang mengaku melakukan pembelian secara impulsif baik sesekali maupun sering, yang diikuti oleh gen X (69%), gen Z (63%), dan baby boomer (53%).
Menariknya, generasi milenial justru hampir sama kemungkinannya untuk melakukan pembelian secara impulsif baik saat berbelanja lewat ponsel atau ketika berada di toko. Meski begitu, generasi milenial jarang melakukannya saat belanja lewat komputer.
Kebiasaan belanja secara impulsif ini bisa terjadi karena pemasar mungkin mampu menjangkau pembeli dengan menawarkan barang yang tepat pada waktu yang tepat, baik itu saat pembeli sedang menjelajahi isi keranjang di e-commerce atau menggulir ponsel mereka.