Menghapus Semua Akun Media Sosial: Kebebasan atau Kekosongan?
- Freepik
Efek Negatif: Rasa Sepi dan Keterasingan
Namun, tak sedikit pula yang justru merasa kehilangan arah setelah menghapus media sosial. Media sosial telah menjadi alat komunikasi utama, dan menghilangkannya bisa berarti memutus banyak koneksi sosial. Tanpa WhatsApp, Instagram, atau Twitter (X), kabar teman-teman jadi sulit diikuti, perasaan FOMO (fear of missing out) pun muncul.
Beberapa orang juga merasa hampa karena kehilangan panggung ekspresi diri. Tidak adanya tempat untuk membagikan foto, pemikiran, atau cerita harian membuat mereka merasa terasing.
Solusi: Tidak Harus Hitam Putih
Sebenarnya, keputusan menghapus semua akun media sosial tidak harus mutlak. Ada alternatif seperti digital detox mingguan, menghapus aplikasi sementara, atau mengatur waktu penggunaan. Pilihan ini lebih fleksibel dan tetap menjaga keseimbangan antara dunia digital dan realita.
Jika kamu merasa media sosial mulai berdampak negatif, cobalah untuk mengevaluasi pola penggunaannya. Tanyakan pada diri sendiri: apakah aku masih menggunakan ini dengan sadar, atau hanya karena kebiasaan?
Menghapus semua akun media sosial bisa menjadi keputusan besar yang membebaskan atau justru menyisakan kekosongan, tergantung pada kondisi dan kesiapan mental masing-masing orang. Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Yang terpenting adalah mengenali kebutuhan diri sendiri dan menjalani gaya hidup digital yang sehat. Jadi, kalau kamu menghapus akun hari ini, apakah itu demi kebebasan... atau kamu sedang mencari makna dari kekosongan?