Ini Rahasia Umur Panjang Orang di Zona Biru, Termasuk Mengurus Orang Tua

Olahraga untuk Lansia.
Sumber :
  • VIVA

Tangerang –  Ikaria, Yunani; Okinawa, Jepang; Wilayah Ogliastra, Sardinia, Italia; Loma Linda, California, Amerika Serikat (AS); dan Semenanjung Nicoya, Kosta Rika atau Blue Zone (zona biru) adalah lima wilayah dunia yang bisa dijadikan sebagai panutan bagi kamu yang ingin berumur panjang.

Tindakan Sederhana Ini Bisa Ungkap Kepribadian Seseorang, Lho!

Dilaporkan, masyarakat yang hidup di lima wilayah tersebut memiliki angka harapan hidup yang lebih tinggi daripada rata-rata di dunia.

Menurut peneliti umur panjang, Dan Buettner ada beberapa kesamaan yang dimiliki oleh penduduk Zona Biru. Apa saja? Berikut ini yang menjadi rahasia umur panjang bagi masyarakat Zona Biru.

Suka Narsis! Ternyata Tanda Gangguan Jiwa

1. Keluarga menjadi prioritas utama

Di Zona Biru, setiap individu biasanya tetap dekat dengan anggota keluarganya, meski sudah lanjut usia (lansia). Berdasarkan penelitian Buettner, umur dapat bertambah panjang hingga enam tahun jika seseorang mengurus lansia.

Ternyata Ini Perbedaan Gen Z dan Milenial Saat Belanja

"Mengurus orang tua Anda yang lansia, bukan menempatkan mereka di panti jompo dapat menambah harapan hidup antara dua dan enam tahun," kata Buettner.

2. Berinvestasi dalam hubungan

Rahasia umur panjang ketujuh bagi masyarakat Zona Biru adalah menikah dan memiliki anak. Buettner menyebut, orang yang menikah dan punya anak memiliki hidup yang lebih lama daripada orang sebaliknya.

"Orang yang menikah hidup lebih lama dibandingkan orang yang tidak menikah," kata Buettner.

"Mereka (juga) berinvestasi pada anak-anak mereka sehingga mereka memiliki kemampuan bertahan hidup yang lebih tinggi dan tingkat kematian yang lebih rendah," sambungnya.

3. Memiliki keyakinan berupa agama

Buettner mengungkapkan, 258 dari 263 orang yang berusia 100 tahun bergabung dengan komunitas iman.

Berkaitan dengan hal ini, penelitian menunjukkan bahwa rutin menghadiri acara keagamaan setidaknya empat kali sebulan dapat menambah angka harapan hidup empat hingga 14 tahun.

"Orang yang pergi ke gereja, kuil atau masjid hidup antara empat dan empat belas tahun lebih lama dibandingkan orang yang tidak beragama," ungkap Buettner.

4. Perhatian kepada sesama dan menghindari lingkungan toksik

Saat ini, memilih lingkaran pertemanan atau circle menjadi perhatian khusus bagi sebagian besar orang. Sebab, memiliki circle yang tidak sesuai dengan kepribadian justru dapat memicu stres dan tidak bahagia.

Menurut penelitian, jaringan sosial dapat mempengaruhi perilaku dan kesehatan seseorang. Terlebih, kebiasaan merokok, obesitas, kebahagiaan, dan kesepian dari suatu kelompok dapat "menular" satu sama lain. Maka dari itu, memilih circle yang baik penting dilakukan agar dapat berumur panjang.

Buettner mengatakan, orang Okinawa membentuk "moais" atau kelompok yang berisi lima orang dan saling berkomitmen satu sama lain seumur hidup.

"Persahabatan sangat penting bagi orang-orang di Zona Biru dan banyak di antara mereka yang memiliki lingkaran sosial yang kuat," kata Buettner.

5. Rutin menjalani kegiatan sakral

Penulis buku The Blue Zones Solution itu mengungkapkan bahwa rutin melakukan aktivitas sakral untuk melepas stres, seperti kegiatan religius dan tidur siang ternyata menjadi salah satu rahasia panjang umur masyarakat Zona Biru.

"Umat Advent berdoa beberapa kali sehari," ungkap Buettner.

"Orang Ikarian dan Kosta Rika rutin tidur siang," lanjutnya.

6. Mengonsumsi makanan utuh dan pola makan nabati

Menurut Buettner seperti dilansir CNBC Make It, 90 persen pola makan masyarakat di Zona Biru terdiri atas makanan utuh dan bahan-bahan nabati. Bahkan, sekitar 65 persen asupan kalori mereka berasal dari biji-bijian, sayuran hijau, umbi-umbian, kacang-kacangan, dan buncis.

7. Fokus pada tujuan hidup

Buettner mengatakan, orang yang memiliki tujuan hidup memiliki umur delapan tahun lebih lama daripada orang-orang yang tidak memiliki "kemudi" atas hidupnya.

Masyarakat Jepang terkenal memegang konsep "ikigai" atau "sense of purpose", sementara itu masyarakat Nicoyan di Kosta Rika memegang konsep "plan de vida". Adapun, konsep tersebut adalah tidak mengacu pada satu-satunya pedoman untuk kesehatan