Ajarkan Anak Literasi Keuangan Sejak Dini: Mulai dari Uang Jajan

Cara Mengajarkan Anak Mengelola Uang Sejak Dini
Sumber :

Tangerang – Di era serba cepat ini, literasi keuangan tak hanya penting untuk orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Membiasakan anak mengelola uang sejak kecil akan menyiapkan mereka menjadi pribadi yang bijak secara finansial saat dewasa nanti. Tak perlu muluk-muluk, kebiasaan ini bisa dimulai dari hal sederhana: uang jajan.

Kenapa Anak Perlu Paham Nilai Uang?

Bagaimana Menghadapi Anak yang Suka Berbohong?

Banyak orang tua mengira membicarakan uang pada anak terlalu dini bisa membebani pikiran mereka. Padahal, justru dengan mengenalkan konsep keuangan, anak akan belajar bahwa uang didapat dari kerja keras, harus dikelola dengan bijak, dan bukan sesuatu yang bisa diminta seenaknya.

Penelitian pun mendukung hal ini. Anak yang dilatih memahami nilai uang sejak dini cenderung tumbuh lebih bertanggung jawab, mampu menabung, dan terhindar dari kebiasaan boros saat dewasa. Dengan kata lain, mereka belajar menunda kesenangan demi tujuan yang lebih besar.

Mulai dari Kebiasaan Memberi Uang Jajan

Mengenal Tiny Living: Hidup di Rumah Mini, Ruang Kecil Banyak Cerita

Langkah pertama adalah membuat aturan jelas soal uang jajan. Tentukan nominal sesuai usia dan kebutuhan anak. Misalnya, anak SD bisa diberi mingguan agar mereka belajar merencanakan pengeluaran.

Dari sini, ajarkan tiga prinsip dasar: belanja, menabung, dan berbagi. Ajak anak membagi uang jajannya ke dalam tiga pos sederhana: sebagian untuk jajan, sebagian disisihkan untuk tabungan, sebagian lagi bisa untuk kegiatan sosial seperti kotak amal. Cara ini akan membiasakan anak membuat prioritas.

Libatkan Anak Saat Membuat Anggaran Sederhana

Hobi Memasak Resep Lawas Keluarga: Jembatan Nostalgia Generasi

Anak juga perlu dilibatkan saat merencanakan pengeluaran. Misalnya, jika ia ingin membeli mainan impian, hitung bersama berapa lama ia harus menabung. Buatkan celengan transparan agar progres tabungannya terlihat jelas. Hal kecil ini akan memotivasi anak belajar menahan diri dari godaan jajan berlebihan.

Bila anak sudah lebih besar, ajarkan membuat daftar belanja sederhana. Contohnya, sebelum ke minimarket, minta ia menulis barang yang benar-benar diperlukan. Dengan begitu, anak akan belajar membedakan kebutuhan dan keinginan.

Jadilah Contoh yang Baik

Orang tua adalah teladan utama. Jika orang tua sering belanja impulsif, anak pun akan meniru. Tunjukkan bagaimana ayah dan ibu membuat anggaran bulanan, membandingkan harga, dan menabung untuk tujuan tertentu.

Jangan ragu melibatkan anak saat membayar belanja di kasir atau menabung di bank. Aktivitas nyata ini membuat anak melihat langsung bagaimana uang dikelola.

Siapkan Mereka Menghadapi Godaan di Era Digital

Generasi sekarang hidup di tengah godaan belanja online. Bahkan sejak SD, mereka sudah akrab dengan dompet digital. Karena itu, penting mengajarkan anak agar tidak mudah tergoda iklan atau diskon. Ajari mereka menahan diri dan berpikir dua kali sebelum klik tombol “beli”.

Mendidik anak tentang keuangan memang butuh kesabaran dan konsistensi. Meski awalnya tampak sepele, langkah kecil seperti mengatur uang jajan akan menjadi fondasi penting di kemudian hari. Dengan literasi finansial yang baik sejak dini, anak-anak akan lebih siap mengelola uang secara bijak, tangguh menghadapi tantangan ekonomi, dan tumbuh menjadi generasi yang mandiri.