Kecanduan Hape Picu Lonjakan Bunuh Diri Remaja di AS, Studi Ungkap Fakta Mengejutkan
- VIVA
-
Media sosial adiktif berhubungan dengan masalah perilaku eksternalisasi, seperti agresi atau pelanggaran norma sosial.
Gim video adiktif menunjukkan korelasi kuat dengan gejala internalisasi, seperti kecemasan, depresi, dan penarikan diri.
- Baca Juga :Organisasi di Jepang Berhasil Hapus 67.000 Gambar Korban Pornografi dan Sextortion dari Internet
Anak-anak dengan pola kecanduan media sosial menunjukkan risiko 2–3 kali lipat lebih tinggi untuk mengalami kecenderungan bunuh diri.
Data CDC: 1 dari 5 Remaja Pertimbangkan Bunuh Diri
Krisis ini juga tercermin dalam Youth Risk Behavior Survey 2023 dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Survei menunjukkan bahwa satu dari lima siswa SMA di AS secara serius mempertimbangkan untuk bunuh diri dalam setahun terakhir.
Ini bukan sekadar fenomena individual, tapi tren nasional yang mengindikasikan kegagalan sistemik dalam menangani kesehatan mental remaja.
Saatnya Alarm Dinyalakan
Kecanduan gawai bukan lagi sekadar masalah kebiasaan, melainkan krisis kesehatan mental yang nyata dan mengancam masa depan generasi muda. Temuan ini menjadi peringatan keras bagi orang tua, pendidik, dan pembuat kebijakan untuk segera bertindak.