5 Fakta Serangan Mematikan Israel ke Gereja di Gaza, Desak Gencatan Senjata Segera
- Antara
Badan Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) menyampaikan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk sejak berakhirnya gencatan senjata pada 18 Maret lalu. Antara 8 hingga 15 Juli saja, lebih dari 11.600 warga Palestina kembali mengungsi, sehingga total pengungsi mencapai lebih dari 737.000 orang, atau sekitar 35 persen dari seluruh penduduk Gaza.
Hampir seluruh perumahan di Gaza dilaporkan telah hancur atau tidak dapat dihuni. Banyak warga terpaksa tinggal di tempat terbuka, tanpa akses memadai terhadap air, listrik, dan sanitasi.
Kehidupan di Tengah Krisis: Laut sebagai Tempat Mandi
Di tengah kehancuran infrastruktur air bersih, warga Gaza selama ini mengandalkan Laut Mediterania sebagai tempat mandi dan membersihkan diri. Namun, larangan akses laut yang diberlakukan kembali oleh otoritas Israel, termasuk larangan berenang dan memancing, membuat pilihan tersebut menjadi mustahil.
Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat laut adalah satu-satunya opsi bagi banyak keluarga untuk menjaga kebersihan diri dalam situasi darurat.
Krisis Bahan Bakar Ancam Layanan Kesehatan
Kelangkaan bahan bakar seperti solar dan benzena membuat banyak layanan vital seperti rumah sakit dan ambulans tidak dapat beroperasi dengan optimal. Para aktivis kemanusiaan menyambut baik masuknya bensin ke Gaza untuk pertama kalinya dalam lebih dari 135 hari, namun menegaskan bahwa jumlahnya masih sangat terbatas.