Ketegangan Memanas, Thailand-Kamboja Saling Tuding Usai Insiden Serangan Roket di Perbatasan
- ANTARA
Tangerang – Thailand dan Kamboja kembali terlibat bentrokan bersenjata di wilayah perbatasan, menyebabkan satu warga sipil tewas dan sepuluh orang lainnya luka-luka, termasuk tujuh anggota militer Thailand. Pemerintah Thailand mengonfirmasi bahwa serangan roket dari pihak Kamboja menjadi pemicu utama insiden pada Kamis pagi tersebut.
Bentrokan ini menambah daftar panjang konflik perbatasan kedua negara yang memanas sejak akhir Mei lalu. Baik Thailand maupun Kamboja saling menyalahkan sebagai pihak pertama yang memulai tembakan.
Menurut pernyataan resmi dari Kementerian Pertahanan Kamboja, bentrokan terjadi pada pukul 08.40 pagi di kawasan perbatasan Provinsi Oddar Meanchey, wilayah yang kerap menjadi titik konflik antara kedua negara.
Konflik terbaru ini disebut sebagai kelanjutan dari insiden berdarah sebelumnya pada 28 Mei, di mana seorang tentara Kamboja dilaporkan tewas dalam bentrokan serupa. Situasi semakin genting setelah insiden ledakan ranjau di area sengketa pada Rabu (sebelum bentrokan Kamis), yang melukai lima tentara Thailand. Pemerintah Thailand menuding Kamboja sebagai pihak yang menanam ranjau tersebut.
Sebagai respons diplomatik, Thailand menarik pulang duta besarnya dari Kamboja dan sekaligus mengusir duta besar Kamboja dari Bangkok. Langkah ini menunjukkan memburuknya hubungan bilateral yang sebelumnya sudah rapuh.
Perdana Menteri sementara Thailand, Phumtham Wechayachai, menyatakan bahwa pemerintah akan mengevaluasi kembali hubungan diplomatik dengan Kamboja secara menyeluruh.
Ledakan ranjau darat yang terjadi Rabu lalu menyebabkan salah satu tentara Thailand kehilangan kaki. Ini bukan kejadian pertama, sebab pada 16 Juli sebelumnya, insiden serupa juga menyebabkan tiga tentara terluka, termasuk satu korban yang mengalami amputasi.