Israel Kembali Serang Lebanon, Langgar Gencatan Senjata dan Luncurkan Serangan Udara Besar-Besaran
- Antara
VIVA Tangerang – Ketegangan di Timur Tengah kembali memanas. Israel dilaporkan melancarkan serangkaian serangan udara besar-besaran ke sejumlah wilayah di Lebanon pada Kamis 31 Juli 2025, yang menjadi pelanggaran terbaru terhadap kesepakatan gencatan senjata antara kedua pihak.
Menurut laporan kantor berita resmi Lebanon, NNA, jet tempur Israel menggempur wilayah selatan dan timur Lebanon, termasuk Lembah Bekaa, distrik Baalbek, serta Jezzine. Aksi ini menandai eskalasi baru yang semakin memperkeruh situasi geopolitik di kawasan.
Titik-Titik Serangan: Dari Jezzine hingga Zahle
Serangan di wilayah selatan dimulai dengan tiga serangan udara yang menargetkan kota Mahmoudiyeh dan Khardali di distrik Jezzine. Tak lama berselang, tiga serangan tambahan diarahkan ke wilayah sekitar kota Jarmaq, yang masih berada di wilayah yang sama.
Sementara itu, di bagian timur Lebanon, serangan meluas ke daerah pegunungan antara Kheraybeh dan Brital. Wilayah Shaara yang berbatasan dengan kota Janta di Lembah Bekaa juga turut menjadi sasaran.
Di distrik Zahle, pesawat-pesawat tempur Israel mengebom kota Nasiriyah dan Tallet al-Sunduq. Wilayah pinggiran Brital juga tak luput dari serangan. Total, tercatat ada tujuh gempuran yang menghantam wilayah timur Lebanon dalam satu hari.
Belum Ada Laporan Korban Jiwa
Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi mengenai jumlah korban jiwa maupun luka-luka akibat serangan udara tersebut. Pihak otoritas Lebanon masih melakukan pendataan dan investigasi di lapangan.
Pelanggaran Terhadap Gencatan Senjata
Serangan ini jelas dinilai sebagai pelanggaran serius terhadap perjanjian gencatan senjata yang sebelumnya telah disepakati. Tindakan militer Israel ini dipandang sebagai bentuk eskalasi konflik yang dapat memicu respon balasan dari kelompok-kelompok bersenjata di Lebanon, khususnya Hizbullah.
Kondisi ini semakin memunculkan kekhawatiran akan pecahnya kembali perang terbuka antara Israel dan Lebanon, yang akan membawa dampak buruk bagi stabilitas kawasan dan keselamatan warga sipil.
Reaksi Dunia Internasional Dinanti
Sejumlah pengamat politik internasional mengungkapkan bahwa eskalasi ini berpotensi menarik perhatian Dewan Keamanan PBB serta negara-negara besar yang memiliki kepentingan di kawasan Timur Tengah.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Israel mengenai alasan di balik serangan tersebut, maupun dari pihak Lebanon terkait langkah diplomatik yang akan ditempuh. (Antara)