Lebih dari 100 Jurnalis Desak Akses Bebas ke Gaza, Siap Masuk Tanpa Izin Resmi

Sejumlah wartawan memprotes serangan tentara Israel terhadap jurnalis
Sumber :
  • ANTARA

Tangerang – Lebih dari seratus jurnalis dari berbagai media internasional mendesak diberikannya akses penuh dan tanpa hambatan ke wilayah Jalur Gaza. Petisi yang disampaikan pada Senin (mengutip laporan Sky News) ini telah mendapatkan dukungan luas, termasuk dari jurnalis-jurnalis ternama dunia.

AS Ancam India dengan Tarif Tambahan Gara-gara Masih Beli Minyak dari Rusia

Isi petisi tersebut menegaskan bahwa apabila pihak-pihak yang berkonflik tetap menutup akses bagi media, para jurnalis akan mencari cara legal untuk memasuki Gaza. Mereka menyatakan kesiapannya untuk bertindak secara independen, dalam kelompok, atau dengan bantuan lembaga kemanusiaan dan organisasi sipil.

Konflik di wilayah tersebut bermula dari serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang berhasil menembus perbatasan dan menyandera sekitar 200 orang. Sebagai respons, Israel melancarkan Operasi Pedang Besi yang menyasar berbagai titik di Jalur Gaza.

PM Ishiba: Kesepakatan Tarif dengan AS Tak Rugikan Jepang, Justru Untungkan Kedua Pihak

Operasi ini tidak hanya berdampak pada infrastruktur militer, tetapi juga menyebabkan kehancuran besar pada sektor sipil. Blokade total pun diberlakukan, menutup akses terhadap air bersih, listrik, bahan bakar, makanan, hingga obat-obatan bagi penduduk Gaza.

Hingga kini, eskalasi konflik yang sempat diselingi gencatan senjata sementara telah menewaskan lebih dari 60.000 warga Palestina dan sekitar 1.500 warga Israel. Ketegangan juga telah menyebar ke Lebanon dan Yaman, bahkan memicu saling serang antara Israel dan Iran dengan peluncuran rudal.

Menlu Inggris Kecam Israel atas Penembakan Warga Gaza, Desak Akuntabilitas Internasional

Seruan para jurnalis ini bukan hanya soal kebebasan pers, tetapi juga tentang transparansi dan akses informasi yang adil bagi dunia internasional terhadap krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung.