Rusia Minta AS Dukung Solusi Dua Negara untuk Hentikan Konflik Palestina–Israel

Tangerang – Rusia kembali menegaskan pentingnya Amerika Serikat segera menyadari urgensi penerapan solusi dua negara dalam konflik Israel–Palestina. Wakil Tetap Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, memperingatkan bahwa tanpa langkah konkret, puluhan ribu korban jiwa tambahan di Gaza berpotensi terjadi.

“Kami secara konsisten mendorong penyelesaian diplomatik berdasarkan formula dua negara. Jika ini tidak dilaksanakan, akan ada lebih banyak kematian warga sipil yang tidak bersalah, termasuk sandera Israel yang telah ditahan hampir dua tahun,” ujar Polyanskiy dalam rapat Dewan Keamanan PBB membahas situasi di Gaza, Minggu (10/8).

Polyanskiy menyoroti bahwa saat ini Amerika Serikat seolah “cuci tangan” dan membiarkan Israel bertindak bebas tanpa pengawasan di Gaza. Rusia menilai, satu-satunya jalan menuju perdamaian adalah implementasi penuh solusi dua negara sesuai resolusi PBB, dengan pembentukan negara Palestina di perbatasan 1967 dan menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.

Dukungan Internasional untuk Palestina Terus Bertambah

Langkah ini juga mendapat sinyal positif dari negara lain. Presiden Prancis Emmanuel Macron pada 25 Juli 2025 mengumumkan rencana mengakui negara Palestina pada September mendatang. Inggris pun menyatakan siap mengikuti jejak tersebut jika Israel gagal menghentikan krisis kemanusiaan di Gaza.

Saat ini, Palestina telah diakui oleh 147 negara di dunia. Sepanjang 2024, ada 10 negara yang menambah dukungan, termasuk Irlandia, Norwegia, Spanyol, dan Armenia. Namun, Amerika Serikat tetap menolak pengakuan dan bahkan memveto keanggotaan penuh Palestina di PBB tahun lalu.

Dengan semakin banyaknya dukungan global, Rusia berharap tekanan diplomatik dapat mendorong Washington mengubah sikapnya dan mencegah eskalasi kekerasan lebih lanjut di kawasan tersebut.