10 Skandal Korupsi Terbesar yang Menggemparkan Dunia

Ilustrasi Uang Dollar.
Sumber :
  • VIVA

VIVA Tangerang – Korupsi adalah salah satu masalah besar yang tak hanya melibatkan kerugian finansial bagi negara, tetapi juga berpotensi menghancurkan tatanan sosial dan ekonomi suatu bangsa. Kasus-kasus korupsi besar yang melibatkan pejabat tinggi, perusahaan multinasional, bahkan tokoh politik dunia sering kali memicu protes keras dari publik, merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintah, dan menyebabkan ketidaksetaraan sosial. Seiring dengan berkembangnya zaman, banyak kasus korupsi yang melibatkan dana publik dalam jumlah fantastis, serta suap dan penggelapan yang mengarah pada penyalahgunaan kekuasaan.

Dosa Besar bagi Orang yang Korupsi: Perspektif Islam

Dalam beberapa dekade terakhir, terungkap berbagai skandal yang tidak hanya merugikan perekonomian negara tetapi juga mengancam keadilan sosial. Artikel ini mengulas sepuluh kasus korupsi terbesar yang pernah terungkap di dunia, yang mencerminkan betapa sistematiknya praktik-praktik korupsi yang dilakukan oleh tokoh-tokoh berpengaruh dan bahkan oleh perusahaan-perusahaan besar. Kasus-kasus ini menunjukkan bagaimana korupsi dapat merusak integritas dan menciptakan kerusakan jangka panjang pada ekonomi dan pemerintahan.

Seperti dilansir Antara, Rabu 5 Maret 2025, berikut adalah daftar sepuluh kasus korupsi terbesar yang mengguncang dunia:

  1. Kejaksaan Bongkar Kasus Pertamax Oplosan, Ini Kata Kepala Komunikasi Kepresidenan

    Siemens: Suap dalam Bisnis Global Pada tahun 2006, perusahaan raksasa teknologi asal Jerman, Siemens AG, terungkap telah melakukan praktik suap kepada pejabat pemerintah di berbagai negara. Total suap yang dilakukan oleh perusahaan ini diperkirakan mencapai angka yang sangat besar, sekitar USD 1,4 miliar (sekitar Rp12,5 triliun dengan kurs saat itu). Praktik tersebut awalnya dianggap sebagai cara sah untuk mengurangi beban pajak perusahaan. Namun, setelah terungkap, Siemens dijatuhi denda yang sangat besar, yakni USD 1,6 miliar, sebagai akibat dari skandal ini.

  2. Sani Abacha: Korupsi di Nigeria Presiden Nigeria yang berkuasa dari 1993 hingga 1998, Sani Abacha, terlibat dalam penggelapan dana negara yang diperkirakan mencapai antara USD 3 hingga 5 miliar. Setelah kematiannya, ditemukan bahwa dana tersebut disembunyikan di sejumlah rekening luar negeri, menjadikannya salah satu skandal korupsi terbesar di Afrika. Kasus ini juga memperlihatkan bagaimana korupsi di tingkat pemerintahan dapat memperburuk perekonomian negara.

  3. Angka Kelahiran di Jepang Terjun Bebas, Capai Titik Terendah Sejak 1899

    Skandal Fujimori: Penggelapan di Peru Alberto Fujimori, Presiden Peru yang menjabat antara 1990 dan 2000, terlibat dalam beberapa pelanggaran hak asasi manusia serta penggelapan dana publik yang mencapai USD 600 juta. Salah satu skandal yang menghebohkan adalah keterlibatannya dalam suap yang melibatkan penasihatnya, Vladimiro Montesinos. Akibat kasus ini, Fujimori harus mundur pada tahun 2000 dan diekstradisi ke Peru pada 2005 untuk menjalani hukuman penjara selama 25 tahun.

  4. Ramzan Kadyrov: Dana Rahasia di Chechnya Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, diketahui telah mengumpulkan dana sebanyak USD 648 hingga 864 juta per tahun melalui pajak tidak resmi dari warganya. Sebagian dana ini digunakan untuk membangun infrastruktur, namun ada juga dugaan bahwa dana tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi, seperti penyelenggaraan pesta ulang tahun mewah dan pemberian hadiah kepada tokoh terkenal.

  5. Keluarga Ben Ali: Monopoli Bisnis di Tunisia Pada masa pemerintahan Presiden Zine El Abidine Ben Ali yang berkuasa dari 1987 hingga 2011, keluarga Ben Ali berhasil menguasai hampir seluruh sektor industri di Tunisia. Berkat kebijakan investasi yang menguntungkan, keluarga ini mampu mengumpulkan kekayaan yang diperkirakan mencapai USD 13 miliar. Setelah Ben Ali digulingkan pada 2011, semua aset keluarga ini disita dan dilelang oleh pemerintah Tunisia.

  6. Viktor Yanukovych: Penyelewengan Dana di Ukraina Mantan Presiden Ukraina, Viktor Yanukovych, yang melarikan diri ke Rusia pada tahun 2014 setelah kerusuhan sipil, diduga menggelapkan dana negara sekitar USD 40 miliar. Uang tersebut dipindahkan melalui jaringan perusahaan cangkang dan hanya sebagian kecil yang berhasil dipulihkan oleh pemerintah Ukraina, yakni sekitar USD 1,5 miliar.

  7. Ricardo Martinelli: Penyalahgunaan Dana Publik di Panama Ricardo Martinelli, Presiden Panama yang menjabat antara 2009 hingga 2014, terlibat dalam penyalahgunaan dana negara untuk proyek-proyek kesejahteraan sosial dan pendidikan. Selain itu, ia juga menggunakan dana publik untuk memata-matai lebih dari 150 orang, termasuk politisi dan jurnalis. Setelah diekstradisi dari Amerika Serikat pada tahun 2018, Martinelli diadili di Panama.

  8. Skandal 1MDB: Pencurian Dana Negara Malaysia Skandal 1MDB adalah salah satu kasus keuangan terbesar yang pernah terjadi di Malaysia, dengan dana yang diselewengkan mencapai USD 4,5 miliar. Skandal ini melibatkan mantan Perdana Menteri Najib Razak, yang terbukti menggunakan sebagian dari dana tersebut untuk kepentingan pribadi, termasuk membeli properti mewah dan memberikan hadiah kepada selebriti. Najib akhirnya dijatuhi hukuman penjara setelah skandal ini terungkap.

  9. Russian Laundromat: Pencucian Uang Skala Besar Skandal pencucian uang Russian Laundromat melibatkan dana publik sebesar USD 20 hingga 80 miliar. Skema pencucian uang ini melibatkan perusahaan-perusahaan cangkang yang berada di Inggris dan digunakan untuk mengeluarkan pinjaman fiktif, yang kemudian dana tersebut dipindahkan ke bank-bank di Moldova dan Latvia sebelum akhirnya dicuci di Eropa Barat. Skandal ini memicu penyelidikan besar yang melibatkan beberapa bank internasional.

  10. Skandal Gürtel: Suap dan Penggelapan di Spanyol Skandal Gürtel adalah kasus korupsi terbesar dalam sejarah demokrasi Spanyol, yang melibatkan suap dan penggelapan dana publik. Francisco Correa, tokoh utama dalam skandal ini, dijatuhi hukuman 51 tahun penjara, sementara mantan bendahara Partai Rakyat, Luis Bárcenas, dihukum 33 tahun. Skandal ini juga berkontribusi pada kejatuhan pemerintahan Mariano Rajoy pada 2018.

Kesepuluh kasus di atas menunjukkan betapa dalamnya dampak korupsi terhadap perekonomian global, ketimpangan sosial, dan kepercayaan publik terhadap pemerintah. Oleh karena itu, upaya untuk memberantas korupsi harus menjadi prioritas bagi setiap negara di dunia demi terciptanya pemerintahan yang bersih dan transparan.