Serangan Udara Junta Myanmar Tewaskan 32 Orang di Festival Buddha Wilayah Sagaing
- ANTARA
VIVA Tangerang – Sedikitnya 32 orang meninggal dunia dan lebih dari 50 lainnya mengalami luka-luka setelah pasukan junta militer Myanmar melancarkan serangan udara saat berlangsungnya festival Buddha di wilayah barat laut negara tersebut. Insiden tragis ini dilaporkan oleh kantor berita Irrawaddy pada Selasa (7/10).
Serangan terjadi pada Senin (6/10) ketika pasukan paralayang junta menjatuhkan bom di tengah acara peringatan lilin anti-rezim, yang diselenggarakan di dekat sebuah desa di Kecamatan Chaung-U, Wilayah Sagaing.
Menurut laporan saksi mata, sejumlah besar korban merupakan warga sipil, termasuk anak-anak.
“Berdasarkan informasi yang saya ketahui, ada 32 korban jiwa, lima di antaranya anggota gerakan non-kekerasan dan pejuang perlawanan yang menjaga wilayah tersebut. Sisanya adalah warga biasa,” ujar seorang penduduk setempat yang dikutip Irrawaddy.
Ledakan dahsyat yang terjadi membuat identifikasi jenazah korban menjadi sulit karena sebagian besar tubuh korban hancur akibat bom. Tidak berhenti di situ, pasukan junta dilaporkan kembali menjatuhkan dua bom tambahan beberapa menit setelah serangan pertama.
Festival yang diserang itu merupakan bagian dari Festival Cahaya Myanmar (Thadingyut), yang diperingati setiap bulan purnama di bulan ketujuh kalender lunar Myanmar sebagai bentuk penghormatan terhadap ajaran Buddha.
Sumber: ANTARA