PBB Tuntut Israel atas Insiden Berdarah di Gaza
- VIVA
Selain menyinggung serangan terhadap stafnya, PBB juga menyoroti dampak serius dari blokade total yang diberlakukan Israel terhadap masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. Berdasarkan data Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), situasi di lapangan semakin memburuk.
“Blokade hampir dua bulan ini membuat persediaan makanan segar, tenda, dan obat-obatan habis. Anak-anak kelaparan, pasien tak mendapatkan pengobatan, dan orang-orang sekarat,” lanjut Dujarric.
Harga bahan pokok melonjak drastis, dengan beberapa komoditas seperti susu, telur, buah, dan daging tak lagi tersedia di pasar. Bahkan, menurut Dujarric, harga-harga kebutuhan pokok naik antara 29 persen hingga 14.100 persen dari harga normal sebelum gencatan senjata.
“Pada April, rata-rata harga kebutuhan pokok naik hingga 50 persen dibandingkan Maret. Gudang bantuan nyaris kosong. Mitra kemanusiaan kami tidak bisa lagi memberikan lebih dari sekadar bantuan dasar untuk bertahan hidup,” jelasnya.
PBB Desak Kepatuhan terhadap Hukum Kemanusiaan Internasional
PBB menegaskan pentingnya semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk menghormati hukum kemanusiaan internasional, termasuk perlindungan terhadap warga sipil dan para pekerja kemanusiaan.
“Kami meminta semua pihak mematuhi hukum kemanusiaan internasional. Perlindungan terhadap staf PBB dan pekerja kemanusiaan adalah bagian dari itu,” tegas Dujarric. (Antara)