Nasib Israel Bakal Ditentukan 2 Minggu ke Depan, Apakah Bakal Dibantu AS Atau Tidak
- VIVA
Ancaman Nuklir Iran Jadi Fokus Utama AS
Meski Trump belum memberikan lampu hijau untuk tindakan militer, Leavitt mengungkapkan kekhawatiran mendalam terhadap kemampuan Iran yang dinilai sudah hampir mencapai titik akhir dalam pembuatan senjata nuklir.
“Iran sudah memiliki semua bahan dan infrastruktur. Yang mereka butuhkan tinggal keputusan dari Pemimpin Tertinggi untuk mulai memproduksi. Prosesnya bisa selesai hanya dalam hitungan pekan,” ungkapnya.
Dia juga menyebut bahwa jika Iran benar-benar memproduksi senjata nuklir, maka ancaman global akan meningkat drastis—tidak hanya bagi Israel dan AS, tetapi juga bagi negara-negara Eropa dan sekutu NATO lainnya.
Meski begitu, Iran secara konsisten membantah tuduhan bahwa program nuklirnya bertujuan militer. Mereka menekankan bahwa pengayaan uranium dilakukan untuk keperluan damai dan dalam pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Upaya Diplomatik Tetap Berjalan: AS dan Eropa Terus Komunikasi dengan Iran
Juru bicara Gedung Putih juga mengonfirmasi bahwa Utusan Khusus Presiden Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, telah menjalin komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi. Kontak diplomatik ini dilakukan pasca serangan besar-besaran Israel terhadap Iran pada 13 Juni 2025 lalu, yang menghancurkan sejumlah fasilitas militer dan membunuh ilmuwan nuklir Iran.