Serangan Terbaru Israel Tewaskan 26 Warga Palestina, Termasuk Anak-anak dan Dokter di Kamp Pengungsian Gaza
- Antaranews
Yang paling menyayat hati, seorang dokter Palestina dan empat anaknya dilaporkan tewas setelah serangan udara menghantam tenda pengungsi di Al-Mawasi, sebuah kawasan di bagian barat Khan Yunis yang selama ini dianggap sebagai zona aman. Di lokasi yang sama, seorang ayah dan anaknya juga dilaporkan menjadi korban.
Tak berhenti sampai di situ, seorang wanita juga meregang nyawa akibat serangan lain yang kembali menargetkan tenda pengungsi di Khan Yunis. Di Rafah, dua orang tewas dan beberapa lainnya terluka saat pasukan Israel melepaskan tembakan ke arah kerumunan warga yang tengah mengantre pembagian bantuan kemanusiaan.
Jumlah Korban Terus Bertambah, Gencatan Senjata Masih Diabaikan
Serangan ini menambah daftar panjang korban dalam konflik Gaza yang hingga kini masih belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Sejak Oktober 2023, setidaknya 57.200 warga Palestina telah tewas, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Ribuan lainnya terluka dan mengalami trauma fisik maupun psikologis akibat kekerasan yang terus berlangsung.
Meskipun masyarakat internasional, PBB, dan lembaga kemanusiaan telah berulang kali menyerukan gencatan senjata segera, namun eskalasi kekerasan terus terjadi. Banyak pihak menilai operasi militer Israel ini telah melampaui batas dan disebut sebagai tindakan genosida terhadap rakyat Palestina.
Krisis Kemanusiaan di Gaza Semakin Mengkhawatirkan
Serangan bertubi-tubi ke fasilitas sipil seperti sekolah, rumah sakit, masjid, dan tenda pengungsian telah memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah sangat parah. Ratusan ribu warga kini hidup tanpa akses layak terhadap air bersih, makanan, dan obat-obatan. Infrastruktur dasar hancur, dan upaya distribusi bantuan sering kali terganggu akibat serangan yang terus berlanjut.