IHSG Berpotensi Fluktuatif, Pasar Menanti Data Ekonomi dan Arah Suku Bunga The Fed
- ANTARA
Tangerang – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan, Senin (4/8/2025), diperkirakan bergerak tidak menentu. Pergerakan ini dipengaruhi oleh campuran sentimen dari data ekonomi dalam negeri serta perkembangan global yang sedang bergulir.
Saat pembukaan, IHSG melemah 7,46 poin atau 0,10 persen ke posisi 7.530,31. Sementara itu, indeks LQ45 yang terdiri dari 45 saham unggulan juga mengalami penurunan sebesar 2,07 poin atau 0,26 persen ke level 794,75.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menjelaskan bahwa IHSG diproyeksikan akan bergerak dalam kisaran 7.400 hingga 7.680 sepanjang pekan ini, dengan pasar yang cenderung lebih sensitif terhadap berbagai rilis data ekonomi penting.
Dari dalam negeri, investor menantikan data pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 yang diperkirakan mencapai 4,8 persen secara tahunan (year-on-year), sedikit lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya yang berada di angka 4,87 persen.
Selain itu, musim laporan keuangan kuartal II masih akan menjadi perhatian utama pelaku pasar untuk menilai kinerja emiten dan potensi pergerakan saham individual.
Dari sisi eksternal, data ketenagakerjaan Amerika Serikat menjadi sorotan. Laporan Nonfarm Payrolls (NFP) bulan Juli menunjukkan hanya ada penambahan 73 ribu lapangan kerja, jauh di bawah ekspektasi 110 ribu. Data untuk bulan Juni dan Mei juga mengalami revisi tajam ke bawah, menunjukkan pelemahan signifikan di pasar tenaga kerja AS.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan melambatnya pertumbuhan ekonomi AS, namun juga memperbesar peluang bagi Federal Reserve untuk memangkas suku bunga pada September 2025 mendatang.