Masjid Siaga 24 Jam, Usulan Menag untuk Mudik Lebaran 2025 sebagai Tempat Istirahat Pemudik

Ilustrasi Macet Mudik.
Sumber :
  • VIVA

VIVA Tangerang - Menjelang mudik Lebaran 2025, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengusulkan sebuah kebijakan baru yang bertujuan untuk membantu kelancaran perjalanan dan kenyamanan para pemudik. Dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri yang berlangsung pada Rabu, 5 Maret 2025, di Kantor Kemenko PMK, Menag mengusulkan agar masjid yang terletak di sepanjang jalur mudik dapat difungsikan sebagai posko alternatif selama 24 jam untuk para pemudik.

5 Menu Sahur Protein Tinggi untuk Daya Tahan Tubuh Maksimal di Bulan Ramadan

Menurut Menag, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi para pemudik adalah terbatasnya tempat istirahat yang memadai di sepanjang jalur mudik. Di banyak titik, rest area dan SPBU menjadi sangat padat dan seringkali mengakibatkan kemacetan. Dengan adanya kebijakan ini, masjid di sepanjang jalur mudik akan disiapkan untuk memberikan ruang bagi pemudik yang membutuhkan tempat untuk beristirahat sejenak, sehingga dapat mengurangi beban di rest area yang sudah penuh.

“Dalam upaya mendukung kelancaran mudik, Kementerian Agama akan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan inisiatif ini. Salah satu kebijakan yang kami usulkan adalah membuka masjid sepanjang jalur mudik selama 24 jam, memberikan kemudahan bagi pemudik untuk beristirahat,” ungkap Menag Nasaruddin Umar dikutip dari laman resmi Kemenang, Kamis 6 Maret 2025.

Raja Salman Sumbang 40 Ton Kurma dan Ribuan Mushaf Al-Quran untuk Umat Muslim di Indonesia selama Ramadan

Lebih lanjut, Menag menjelaskan bahwa masjid yang berfungsi sebagai posko pemudik akan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai agar pemudik dapat merasa nyaman. Fasilitas tersebut antara lain toilet yang bersih, tempat wudhu yang memadai, serta kemungkinan penyediaan air minum dan makanan untuk berbuka puasa bagi pemudik yang menjalankan ibadah puasa saat perjalanan. Hal ini diharapkan bisa mengurangi kerumunan di tempat-tempat umum lainnya.

Sebagai tambahan, Menag juga mengusulkan agar rambu-rambu penunjuk arah menuju masjid di sepanjang jalur mudik dipasang. Hal ini bertujuan agar pemudik tidak kesulitan menemukan masjid yang telah disiapkan untuk menjadi tempat beristirahat. Ia memberikan contoh, jika masjid terletak sedikit masuk dari jalur utama, rambu-rambu tersebut bisa memberikan informasi seperti “Masjid 100 meter di depan” atau “Masjid 20 meter ke kiri”, sehingga memudahkan pemudik untuk sampai ke tempat tersebut.

Al-Razi (Rhazes): Pelopor Kedokteran Modern dan Pembeda Antara Kimia dan Alkimia

Menag juga menjelaskan bahwa pihak yang akan bertanggung jawab untuk pemasangan rambu ini masih akan dikoordinasikan lebih lanjut, apakah akan melibatkan kepolisian atau instansi terkait lainnya. Yang jelas, keberadaan rambu ini menjadi sangat penting agar para pemudik tidak kesulitan saat mencari tempat untuk beristirahat, terutama dalam kondisi perjalanan yang sibuk saat mudik Lebaran.

Rapat koordinasi yang membahas inisiatif ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat lainnya, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, serta Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Semua pihak yang hadir menyambut baik inisiatif tersebut dan mengharapkan kebijakan ini dapat memberikan dampak positif bagi pemudik Lebaran 2025.

Halaman Selanjutnya
img_title