Nilai Tukar Rupiah Melemah di Tengah Gesekan Kebijakan Gedung Putih–The Fed

Ilustrasi uang (freepik.com)
Sumber :
  • Freepik

Tangerang – Nilai tukar rupiah kembali tertekan menyusul ketegangan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Federal Reserve (The Fed). Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede, menjelaskan pelemahan kurs dipicu dinamika politik dan moneter di Washington yang menimbulkan ketidakpastian global.

Polisi Halau 120 Pelajar Hendak Ikut Demo Buruh di DPR RI

Trump secara sepihak mengumumkan pemecatan Gubernur The Fed, Lisa Cook, dengan tuduhan penyalahgunaan fasilitas hipotek. Namun, Cook menolak mundur dan menegaskan presiden tidak memiliki kewenangan untuk memberhentikannya. Perselisihan ini dinilai berpotensi masuk ke ranah hukum dan menimbulkan keraguan atas independensi The Fed.

Menurut Josua, gejolak tersebut memunculkan kekhawatiran pasar terhadap potensi intervensi politik dalam kebijakan moneter AS. Investor bahkan menilai langkah Trump bisa memperbesar peluang pemangkasan suku bunga lebih cepat, sejalan dengan desakan berulang dari Gedung Putih.

Pemprov DKI Imbau Pelajar Jakarta Tidak Ikut Demo Buruh di Depan DPR

Saat ini, pelaku pasar memperkirakan peluang sebesar 83 persen bahwa The Fed akan memangkas suku bunga 25 basis poin pada September 2025. Tekanan eksternal ini membuat rupiah dibuka melemah 24 poin atau 0,14 persen ke level Rp16.323 per dolar AS pada perdagangan Rabu, dibandingkan posisi sebelumnya Rp16.299 per dolar AS.

Josua memproyeksikan pergerakan rupiah sepanjang hari berada di kisaran Rp16.250 – Rp16.375 per dolar AS, dengan tren masih rentan akibat faktor eksternal tersebut.

Demo di Gedung DPR, Berikut Rute Transjakarta yang Dialihkan

Sumber: ANTARA