Cara Menentukan Harga Produk untuk Pelaku UMKM Agar Tidak Bakar Duit

Ilustrasi jualan (freepik.com)
Sumber :
  • Freepik

Tangerang – Menjalankan usaha kecil dan menengah (UMKM) memang bukan perkara mudah, terutama soal menentukan harga produk. Banyak pelaku UMKM yang masih kebingungan memasang harga jual yang tepat. Akibatnya, bukannya untung malah buntung, karena salah hitung harga bisa bikin modal cepat habis. Lantas, bagaimana cara menentukan harga produk agar bisnis UMKM tetap sehat dan tidak tekor?

1. Pahami Semua Komponen Biaya

Bisnis Sambil Kuliah: Tips Mahasiswa Membangun Usaha Sejak Dini

Langkah pertama adalah memahami struktur biaya. Jangan hanya menghitung bahan baku saja. Catat biaya produksi secara lengkap, mulai dari bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya transportasi, sewa tempat, listrik, hingga pengeluaran tak terduga. Dengan mengetahui semua komponen biaya, pelaku UMKM bisa menetapkan harga dasar yang realistis.

Misalnya, jika membuat satu produk kerajinan tangan membutuhkan bahan senilai Rp50.000, biaya tenaga kerja Rp20.000, transportasi Rp5.000, dan overhead lain Rp10.000, maka total biaya produksinya adalah Rp85.000 per unit. Dari sinilah harga pokok penjualan (HPP) terbentuk.

2. Tentukan Margin Laba yang Masuk Akal

Membangun Tim Remote Pertama Kali: Apa yang Harus Dipersiapkan?

Setelah mengetahui HPP, langkah berikutnya adalah menentukan margin keuntungan. Idealnya, margin ini disesuaikan dengan kondisi pasar dan daya beli konsumen. Untuk UMKM, margin 30–50 persen cukup wajar, apalagi jika produknya memiliki nilai tambah seperti handmade, unik, atau lokal.

Jika HPP produk adalah Rp85.000, dengan margin 40 persen, maka harga jualnya bisa dipatok sekitar Rp119.000 per unit. Ingat, harga jual yang terlalu rendah memang menarik pembeli, tetapi bisa membuat usaha merugi. Sebaliknya, harga yang terlalu tinggi tanpa nilai lebih juga sulit diterima pasar.

Halaman Selanjutnya
img_title
Thriftpreneur: Peluang Usaha di Balik Tren Pakaian Bekas