Gen Z Wajib Tahu! Cara Mengumpulkan Dana Darurat Tanpa Stres dan Ribet

Ilustrasi tabungan
Sumber :
  • Freepik

VIVA Tangerang – Di tengah gaya hidup serba cepat dan pengeluaran yang tak terduga, menabung menjadi salah satu tantangan terbesar bagi Gen Z. Banyak anak muda merasa sulit untuk menyisihkan uang setiap bulan karena prioritas mereka sering terbagi antara kebutuhan sehari-hari, hiburan, hingga gaya hidup digital yang menuntut pengeluaran rutin. Namun, membangun dana darurat bukan lagi sesuatu yang mustahil. Dengan strategi yang tepat, menabung bisa dilakukan tanpa merasa terbebani atau ribet.

Investasi Properti untuk Pemula: Dari Apartemen Sampai REITs, Bisa Dimulai dari Rp1 Juta!

Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah memulai dari jumlah kecil. Tidak perlu langsung menargetkan nominal besar karena hal ini justru bisa membuat semangat menabung cepat menurun. Mulailah dengan menyisihkan persentase kecil dari penghasilan atau uang saku setiap bulan, misalnya 5–10 persen. Seiring waktu, jumlah ini bisa ditingkatkan secara bertahap. Trik ini membuat proses menabung terasa ringan dan konsisten, karena Gen Z dapat melihat perkembangan dana mereka tanpa stres.

Selain itu, memanfaatkan teknologi bisa menjadi solusi cerdas. Saat ini banyak aplikasi finansial yang dirancang khusus untuk membantu anak muda mengatur keuangan dan menabung secara otomatis. Beberapa aplikasi memungkinkan pengguna mengatur transfer rutin ke tabungan setiap kali menerima gaji atau uang saku, sehingga menabung menjadi kebiasaan yang berlangsung tanpa harus diingatkan terus-menerus. Fitur seperti notifikasi pengeluaran, grafik visual, dan reminder harian membuat pengalaman menabung lebih interaktif dan menarik bagi Gen Z.

Modal dan Peluang Usaha Membuka Kedai Ramen Kecil-Kecilan

Tidak kalah penting, pisahkan dana darurat dari rekening utama yang biasa digunakan untuk belanja sehari-hari. Dengan cara ini, uang darurat tidak mudah tersentuh dan tetap tersedia ketika benar-benar dibutuhkan. Beberapa orang memilih membuka rekening tabungan khusus atau memanfaatkan dompet digital dengan saldo terpisah. Hal ini juga membantu Gen Z untuk membedakan antara pengeluaran rutin dan dana yang benar-benar diperuntukkan untuk situasi darurat.

Strategi lain yang efektif adalah menetapkan tujuan yang realistis dan terukur. Alih-alih menabung tanpa target, tentukan nominal yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, menargetkan dana darurat sebesar 3–6 kali pengeluaran bulanan. Dengan tujuan yang jelas, Gen Z akan lebih termotivasi karena bisa memantau progres tabungan mereka setiap bulan. Selain itu, menetapkan tujuan juga membantu menghindari pengeluaran impulsif, karena setiap transaksi dapat dipertimbangkan apakah sesuai dengan prioritas finansial atau tidak.

Mau Tajir di 2025? Inilah Peluang Bisnis AI dan Fintech yang Bisa Bikin Meledak!

Menabung dana darurat tidak harus membosankan atau memberatkan. Dengan memulai dari nominal kecil, memanfaatkan teknologi, memisahkan rekening, dan menetapkan tujuan yang jelas, Gen Z dapat membangun kebiasaan finansial yang sehat dan berkelanjutan. Langkah-langkah sederhana ini bukan hanya membuat menabung lebih mudah, tetapi juga memberikan rasa aman ketika menghadapi situasi tak terduga, seperti biaya kesehatan mendadak, kebutuhan mendesak, atau perubahan penghasilan. Dengan konsistensi dan strategi yang tepat, membangun dana darurat bisa menjadi bagian dari gaya hidup Gen Z yang cerdas dan bebas stres.