Menikah Tanpa Resepsi Semakin Populer, Mengapa?
- Freepik
Tangerang – Tren menikah tanpa resepsi kini semakin populer di kalangan generasi muda, terutama pasangan milenial dan Gen Z. Jika dulu pernikahan identik dengan pesta mewah, gaun pengantin mahal, dan undangan ratusan tamu, kini banyak pasangan memilih jalan sederhana: akad nikah secara privat tanpa resepsi besar-besaran. Fenomena ini menarik untuk dikaji. Mengapa tren menikah tanpa resepsi kian digemari?
1. Alasan Finansial Jadi Pertimbangan Utama
Biaya resepsi pernikahan bukanlah hal yang murah. Di kota besar, dana untuk menggelar pesta bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Banyak pasangan kini lebih memilih menggunakan dana tersebut untuk keperluan lain yang lebih bermanfaat, seperti membeli rumah, modal usaha, atau bahkan menabung.
Bagi mereka, esensi pernikahan bukanlah pesta, melainkan kehidupan bersama setelahnya. Dengan tidak mengadakan resepsi, pasangan bisa menghindari utang atau tekanan finansial setelah menikah.
2. Lebih Intim dan Bermakna
Menikah tanpa resepsi bukan berarti pernikahan menjadi hambar. Justru, acara yang hanya dihadiri oleh keluarga inti dan sahabat dekat seringkali terasa lebih hangat dan personal. Pasangan bisa benar-benar menikmati momen sakral tanpa terganggu protokol pesta atau tekanan sosial.
Banyak pasangan merasa lebih bebas untuk mengekspresikan cinta mereka tanpa harus tampil sempurna di hadapan ratusan tamu.
3. Efek Pandemi yang Masih Membekas
Pandemi COVID-19 sempat membuat pernikahan massal dibatasi. Akad nikah sederhana dengan peserta terbatas menjadi solusi saat itu. Ternyata, gaya pernikahan tersebut justru memberikan pengalaman positif bagi banyak pasangan. Setelah pandemi mereda, gaya ini tetap dipertahankan karena dianggap lebih praktis dan tidak merepotkan.
4. Kesadaran akan Hidup Minimalis
Gaya hidup minimalis juga ikut memengaruhi cara pandang terhadap pernikahan. Pasangan yang mengadopsi gaya hidup ini lebih fokus pada esensi, bukan kemewahan. Mereka menyadari bahwa kebahagiaan tidak bergantung pada besar kecilnya pesta, tetapi pada kualitas hubungan yang dibangun.
5. Tekanan Sosial Mulai Menurun
Dulu, tidak mengadakan resepsi bisa dianggap tabu atau tidak sopan. Namun kini, persepsi masyarakat mulai bergeser. Banyak orang justru mengapresiasi pilihan pasangan yang menikah secara sederhana, bahkan menjadikannya inspirasi.
Media sosial juga ikut berperan dalam menormalisasi tren ini. Banyak selebriti atau influencer yang menikah tanpa resepsi dan tetap bahagia, sehingga mendorong pasangan lain untuk melakukan hal serupa.
Menikah tanpa resepsi bukan berarti kurang meriah atau kurang sah. Justru, pilihan ini mencerminkan keberanian pasangan untuk memprioritaskan hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup mereka. Di tengah tekanan finansial dan budaya konsumtif, menikah secara sederhana bisa menjadi bentuk revolusi kecil menuju hidup yang lebih berarti.