Ketika Anak Bertanya Hal Sulit: Bagaimana Jawaban yang Tidak Merusak Imajinasi?

Ilustrasi Keluarga
Sumber :
  • VIVA

Contoh lain, saat anak bertanya tentang kematian, bisa dijawab, “Kadang orang yang kita sayangi pergi ke tempat yang tenang. Kita tidak bisa melihat mereka, tapi kita tetap bisa mengenang mereka.”

Pertahankan Imajinasi, Sambil Menanamkan Nilai

Zodiak yang Paling Malas dan Paling Rajin: Siapa Paling Produktif?

Jika anak bertanya tentang hal-hal seperti peri gigi atau makhluk ajaib, Anda tak harus langsung membantah keberadaan mereka. Biarkan mereka menikmati cerita-cerita itu sebagai bagian dari masa kecil yang ajaib. Anda bisa menambahkan nilai, misalnya, “Peri gigi suka anak-anak yang rajin sikat gigi,” sehingga mereka tetap terinspirasi sekaligus belajar kebiasaan baik.

Dengarkan Lebih Banyak, Jawab Secukupnya

Kadang, anak hanya butuh didengar. Daripada terburu-buru menjawab panjang lebar, cobalah tanya balik, “Kalau menurut kamu, gimana?” Ini memberi mereka ruang untuk berpikir, berimajinasi, dan mengekspresikan diri. Jawaban anak mungkin mengejutkan, lucu, atau penuh makna. Dari sanalah orang tua bisa membangun dialog yang lebih mendalam dan membentuk hubungan emosional yang kuat.

Ramalan Shio 19 Juli 2025: Peruntungan, Karier, dan Cinta Hari Ini

Menjawab pertanyaan sulit dari anak adalah seni. Bukan soal memberi jawaban paling benar, tapi bagaimana menyampaikannya dengan kasih sayang, bahasa yang tepat, dan menjaga dunia imajinasi mereka tetap hidup. Karena imajinasi bukan hanya bagian dari bermain—ia adalah jembatan menuju empati, kreativitas, dan cara anak memahami dunia dengan caranya sendiri.