Belanja Hanya di Pasar Tradisional: Lifestyle Anti-Kapitalis?

Ilustrasi pasar tradisional (freepik.com)
Sumber :
  • Freepik

Simbol Perlawanan Terhadap Konsumerisme

Cara Mengajarkan Toilet Training kepada Anak

Kapitalisme mendorong konsumsi tanpa henti. Diskon, iklan agresif, dan "urgensi palsu" membuat banyak orang membeli lebih dari yang mereka butuhkan. Di pasar tradisional, godaan semacam ini lebih minim. Segalanya lebih jujur, lebih apa adanya.

Gaya hidup yang menghindari mal, supermarket besar, dan marketplace online bisa dianggap sebagai gerakan kecil namun berarti. Ini adalah cara mempertahankan kendali atas pilihan konsumsi dan menjauh dari budaya konsumtif yang merugikan lingkungan dan kehidupan sosial.


Relasi Sosial yang Lebih Manusiawi

Studi Ungkap Kebiasaan Main Ponsel di Toilet Bisa Tingkatkan Risiko Ambeien hingga 50%

Berbelanja di pasar tradisional menciptakan koneksi manusiawi. Kita mengenal nama ibu penjual sayur, bercakap sebentar dengan penjual tempe langganan, atau tawar-menawar dengan tukang ikan yang ramah. Semua itu adalah bagian dari interaksi sosial yang hampir hilang dalam sistem belanja digital.

Dalam sistem kapitalis yang serba otomatis, relasi seperti ini dianggap tidak efisien. Padahal, dari sisi psikologis, koneksi semacam ini sangat penting untuk membangun rasa kebersamaan dan solidaritas sosial.

Halaman Selanjutnya
img_title
5 Jenis Perawatan Wajah di Salon yang Bisa Membahayakan Kesehatan Kulit