Kekurangan Zat Besi Bisa Turunkan IQ Anak dan Hambat Tumbuh Kembang
- Freepik
Menurut Prof. Dr. Harapan Parlindungan Ringoringo, Anggota UKK Hematologi Onkologi IDAI, risiko kekurangan zat besi bisa muncul sejak bayi, terutama pada usia 0–12 bulan yang merupakan fase kritis.
Data Prevalensi Anemia
Berdasarkan data global tahun 2019, prevalensi anemia pada anak usia 6–59 bulan mencapai 39,8%. Di Indonesia, angkanya berada di 38,5% dengan mayoritas kasus disebabkan oleh ADB. Dampak anemia ini sangat luas, mulai dari keterlambatan motorik, penurunan fungsi kognitif, gangguan perilaku, pendengaran, penglihatan, hingga kerusakan mielinisasi otak yang tidak bisa dipulihkan.
Kecukupan zat besi sejak dini adalah kunci penting untuk mendukung tumbuh kembang optimal anak. Dengan pencegahan sederhana lewat makanan bergizi seimbang dan suplemen bila diperlukan, anak-anak Indonesia bisa tumbuh sehat, cerdas, dan siap menjadi generasi emas di masa depan.