Artificial Intelligence Ungkap Kanker Prostat Berevolusi
- iStock
"Saat ini kita belum cukup mengetahui apa arti diagnosis kanker prostat. Ada banyak pria yang mengidap penyakit yang bersifat agresif atau mungkin menjadi agresif dan kemampuan untuk mengobati penyakit agresif dengan lebih efektif sangatlah penting," kata Direktur Penelitian di Penelitian Kanker Prostat, Dr Naomi Elster .
“Tetapi disisi lain terlalu banyak pria yang hidup dengan efek samping pengobatan kanker yang mungkin tidak perlu mereka perlukan,” ujarnya.
“Hasil ini bisa menjadi awal bagi kita untuk mengambil pendekatan 'memecah belah dan memuat' terhadap kanker prostat seperti yang diterapkan pada penyakit lain, seperti kanker payudara,” tambahnya.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa tumor prostat berevolusi melalui berbagai jalur, yang mengarah ke dua jenis penyakit yang berbeda,” tambah pemimpin peneliti, Dr Dan Woodcock, dari Nuffield Department of Surgical Sciences di Universitas Oxford.
“Pemahaman ini sangat penting karena memungkinkan kita mengklasifikasikan tumor berdasarkan bagaimana kanker berevolusi, bukan hanya berdasarkan mutasi gen atau pola ekspresi individu,” ujarnya.
Penelitian yang didanai oleh Cancer Research UK dan Prostate Cancer Research ini melibatkan para peneliti yang bekerja sama sebagai bagian dari konsorsium internasional, yang disebut The Pan Prostate Cancer Group, dari Universitas Oxford, Universitas Manchester, Universitas East Anglia, dan Institut. Penelitian Kanker, London.
Para peneliti menganalisis sampel DNA kanker prostat pada 159 pasien menggunakan pengurutan seluruh genom, sebuah cara komprehensif untuk melihat keseluruhan materi genetik seseorang.