Mengungkap Fenomena 'Sosial Media Detox' di Kalangan Influencer
- VIVA
VIVA Tangerang – Dalam era digital saat ini, media sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Terlebih bagi para influencer, platform seperti Instagram, TikTok, YouTube, dan Twitter adalah ladang utama untuk membangun merek pribadi, berinteraksi dengan audiens, dan menjalankan bisnis. Namun, belakangan ini, muncul fenomena yang menarik perhatian: social media detox, terutama di kalangan para influencer sendiri.
Apa yang mendorong mereka yang hidupnya bergantung pada media sosial justru memilih untuk mundur sejenak dari dunia maya? Apakah ini bentuk protes diam-diam terhadap tekanan digital? Ataukah langkah sadar untuk menjaga kesehatan mental?
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam fenomena social media detox di kalangan influencer, alasan di baliknya, hingga dampaknya terhadap kesejahteraan mental dan karier digital mereka.
Apa Itu Social Media Detox?
Social media detox adalah keputusan untuk berhenti sementara atau mengurangi penggunaan platform media sosial. Tujuannya beragam—mulai dari mengurangi stres, membangun kembali fokus, hingga memperbaiki kesehatan mental.
Pada awalnya, tren ini lebih umum di kalangan masyarakat umum. Namun kini, semakin banyak influencer dan content creator yang mempublikasikan keputusan mereka untuk “rehat” dari media sosial. Tidak sedikit yang bahkan menghapus aplikasinya dari ponsel atau tidak mengunggah konten selama berminggu-minggu.