Pola Tidur ‘Polyphasic’ Benarkah Lebih Produktif?

Ilustrasi tidur (freepik.com)
Sumber :
  • Freepik

Pola tidur ini tidak dianjurkan untuk orang dengan jadwal kerja kantoran, anak sekolah, atau orang yang membutuhkan kewaspadaan tinggi seperti pengemudi. Hal ini karena fleksibilitas waktu dan lingkungan sangat mempengaruhi keberhasilan pola polyphasic sleep.

Menyusun ‘Time Capsule’ Gaya Hidup: Membekukan Barang untuk Dibuka 20 Tahun Lagi

 

Meski demikian, sebagian orang mengaku pola ini bermanfaat jika dijalankan dengan disiplin tinggi dan tetap mendengar sinyal tubuh. Misalnya, napping terstruktur bisa membantu pekerja shift malam untuk menjaga energi.

Bijak Mengatur Jam Produktif

Menulis Surat ke Diri 5 Tahun Mendatang: Kenapa Harus Dicoba?

Pada akhirnya, polyphasic sleep lebih cocok disebut eksperimen gaya hidup ketimbang solusi universal. Tubuh setiap orang punya kebutuhan biologis yang berbeda. Alih-alih ‘memaksa’ tubuh untuk tidur sepotong-potong, kualitas tidur dan manajemen waktu yang baik tetap menjadi kunci produktivitas.

Jika ingin mencoba, pastikan konsultasi ke pakar kesehatan tidur. Dengarkan tubuh Anda dan sadari bahwa tidur bukanlah musuh produktivitas, melainkan penopangnya.

One-Day Art Therapy: Mengecat Tembok Kamar untuk Melepas Stres

 

Halaman Selanjutnya
img_title