Israel Dapat Bantuan Militer dari AS dan Jerman di Tengah Gempuran Iran
- VIVA
Bantuan militer ini tiba di tengah lonjakan kekerasan yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Pada 13 Juni, Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran ke sejumlah lokasi strategis di Iran, termasuk fasilitas militer dan pusat nuklir di Teheran, Natanz, dan Fordow.
Iran membalas serangan itu dengan meluncurkan rudal ke berbagai wilayah di Israel, menargetkan instalasi militer dan pusat populasi. Hingga kini, Israel melaporkan setidaknya 25 korban jiwa dan ratusan luka-luka, sementara Iran menyebut lebih dari 639 orang tewas dan lebih dari 1.300 luka-luka akibat gempuran Israel.
Kekhawatiran Global dan Potensi Perluasan Konflik
Dukungan militer internasional terhadap Israel juga memunculkan kekhawatiran baru bahwa konflik ini bisa menjalar lebih luas, memicu keterlibatan aktor-aktor non-negara seperti Hizbullah Lebanon atau bahkan menimbulkan respon balasan dari sekutu Iran seperti Suriah dan milisi di Irak.
Sementara dunia menyerukan deeskalasi dan jalan diplomasi, kenyataannya di lapangan justru menunjukkan peningkatan militerisasi, baik oleh negara-negara di kawasan maupun melalui bantuan dari luar.